Kerajaan Jambu Lipo di Kec. Lubuk Tarok kurang lebih 20 Km dari Muaro Sijunjung, merupakan cagar Budaya Kerajaan Minangkabau tempoe doeloe yang nyaris terlupakan dan kurang dipublikasikan. Mengenal lebih jauh tentang Kerajaan Jambu Lipo, terlebih dahulu ada baiknya kita mengetahui tentang Kec Lubuk Tarok.

Kec Lubuk Tarok meliputi 3 nagari yaitu Lalan, Buluh Kasok dan Lubuk Tarok. Berdasarkan data dari kantor BPS Swl-Sijunjung Tahun 2006 jumlah penduduk 13.258 orang terdiri 3.690 KK, penduduk miskin 3.976 orang ( 29,99% ). Selain adat istiadatnya yang masih kuat, banyak rumah-rumah adat dipertahankan keberadaannya. Mata pencaharian penduduk setempat bertani dan berkebun, sebagian juga banyak yang merantau ke Negeri Jiran Malaysia, tingkatan ekonominya sudah membaik. Masalah SDMnya boleh dikatakan sudah maju, banyak orang Lubuk Tarok yang menduduki jabatan penting di pemerintahan , tingkat Kab/Kota Sumatera Barat/tingkat pusat maupun menjadi anggota Kepolisian dan TNI.

Kec Lubuk Tarok termasuk..... kecamatan termuda, hasil pemekaran Kec Sijunjung dan sudah difinitif. Masalah pendidikan, baik SD-SMP dan SMA baru sudah dibangun pada tahun 2007. Untuk pelayanan kepada masyarakat Kantor Polsek Lubuk Tarok juga sudah ada. Untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Lubuk Tarok sudah ada Puskesmas Pembantu dan setiap Nagari juga sudah ada Puskesmas Pembantu. Alat transportasi dari kendaraan roda 2 sampai kendaraan bus juga sudah sampai ke Lubuk Tarok, kesimpulannya tidak ada kendala ke Lubuk Tarok.

Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Kec Lubuk Taruk mulai dibangun kebun sawit 500 hektar oelh PT. Sasindo. Sekarang dalam tahap pekerjaan membuatan pembibitan seluas 4 hektar Lubuk Tarok Dengan Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo.
Sebagai Kampuang Tuo (Desa yang sudah tua), Lubuk Tarok memiliki Cagar Budaya Kerajaan yang bernama Jambu Lipo. Peninggalan sejarahnya sampai sekarang masih ada dan terawat dengan baik, “Rumah Gadang 24 Ruang” dan bekas Rumah Rajo Jambu Lipo. Sayangnya salah satu kekayaan Kerajaan Jambu Lipo yang merupakan Stempel Kerajaan sudah hilang entah kemana.

Membicarakan rumah gadang 24 ruang, sudah di lakukan Rehab dengan dana dari Pemkab Sijunjung beberapa tahun lalu masih dalam kepemimpinan H. Darius Apan. Pemkab Swl-Sijunjung menyadari bekas Kerajaan Jambu Lipo merupakan asset cagar budaya di Kab Swl-Sijunjung keberadaannya perlu di pertahankan dan dilestarikan.

Peninggalan Kerajaan Jambu Lipo, termasuk Lesung panjang menumbuk padi sewaktu ada acara Adat Nagari misalnya Tagak Gala Pangulu , beberapa kaum wanita menumbuk padi memakai alu bergantian, sehingga menimbulkan musik Perkusi yang betul-betul orisinil diiringi dengan syair-syair yang indah sekali. Didalam menumbuk padi bergantian, rombongan pertama 15 orang, rombongan kedua juga sama dan seterusnya. Selain kesenian tradisional, Randai, Saluang, Rabab, juga ada tari spesifik Lubuk Tarok yaitu tari pedang yang tidak ada kecamatan lainnya.

Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo Kurang Publikasi;

Sekarang permasalahan yang sudah bertahun-tahun belum terkuaknya masyarakat luar Kab Sijunjung bahkan luar Prov Sumatera Barat, untuk mengenal “ Dimana sebetulnya Kerajaan Jambu Lipo itu berada?. Orang taunya di Kec Lubuk Tarok itu di mana?. Salah satu solusi terbaik adalah :

1. Dibangunnya sebuah pintu gerbang di Simpang Tiga (Km 7) menuju Kec Lubuk Tarok yang berwawasan: Adat Bersandi Syara’ Syara’ Bersandi Kitabullah dengan Motto “ Selamat Datang di Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo Kec Lubuk Larok Kab Sijunjung”.

2. Masalah-masalah yang sampai sekarang belum tuntas tentang tapal batas Kec Sijunjung dengan Kec Lubuk Tarok itu di kesampingkan dulu. Yang penting bagaimana mewujudkan berdirinya sebuah pintu gerbang tersebut.

3. Perlunya disusun dan diterbitkan buku “Etnografi Kerajaan Jambu Lipo”, termasuk publikasi di media cetak maupun elektronik. Seperti Pemkot Sawahlunto yang sedang gencar-gencarnya menggali sejarah tambang dan mewujudkan museum tambang yang ada di Kelurahan Air Dingin, bahkan akhir tahun 2007 akan lahir buku Etnografi Kota Sawahlunto.

4. Perlunya perhatian serius Bupati Swl-Sijunjung H. Darius Apan dalam menyingkapi permasalahan ini, karena Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo di Kec Lubuk Tarok adalah peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya

Kesimpukan:

Dengan adanya pembangunan sebuah pintu gerbang dengan Motto “ Selamat Datang di Cagar Budaya Kerajaan Jambu Lipo Kec Lubuk Tarok Kab Swl-Sijunjung “.
akan menaikkan performam Kec Lubuk Tarok.

Sebagai sosialisasi langsung kepada orang luar daerah yang kebetulan melewati Jalan Lintas Sumatera ( Jalinsum) baik dari arah Padang menuju Jakarta maupun dari Jakarta ke Banda Aceh, yang kebetulan keberadaan Simpang Tiga menuju Lubuk Tarok berada di Jalinsum masih daerah Kab Sijunjung. Pembangunan pintu gerbang sebagai upaya daya tarik para Biro Travel Pariwisata yang ada di Sumbar maupun luar Sumbar untuk mendatangkan Wisman yang hobynya mengunjungi Cagar Budaya ke Kab Swl-Sijunjung.



2 , , , , , , Read More

a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5TQN35RYDCdFDsqAXnyUY-aeCwfZXfjIU3jjkGZ0JUXGU26q8V1NRKfOQhxPJYSyCQcI_TzaBEcgNlwK-AUwmQwUkCHuY5qF2kawOCgMPqGqTu829UKTr2Q-wRYpOv4Td7iWoyZHBXw8/s1600-h/images.jpg"img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 96px; height: 128px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5TQN35RYDCdFDsqAXnyUY-aeCwfZXfjIU3jjkGZ0JUXGU26q8V1NRKfOQhxPJYSyCQcI_TzaBEcgNlwK-AUwmQwUkCHuY5qF2kawOCgMPqGqTu829UKTr2Q-wRYpOv4Td7iWoyZHBXw8/s400/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5268405219465592658" border="0" //abr /Kekayaan sumber daya alam Kabupaten Sijunjung khususnya spesies anggrek alam sangat mengagumkan sekali. Dari hasil penelitian KPA Wahana Nusantara Adventurir ( WANUSA ), salah satu jenis spesies anggrek alam Vanda Sumatranda, bila musim berbunga tiba akan mengeluarkan bau yang harum, span style="font-style: italic;"very wonderfull/span.br /br /Bunganya sebesar bunga kamboja terdiri 5 kelopak bunga dengan ciri khas warna bunganya cokelat tua bertotol-totol kuning dan tahan lama. Spesies anggrek ini jenis tanaman epifit. Tumbuh menempel di pepohonan atau menempel di tebing berbatuan yang sangat terjal atau di pepohonan besar, memang susah untuk mendapatkannya. Tumbuhnya mudah, dengan memakai media pakis, tidak memerlukan udara dengan kelembaban yang tinggi. Spesies anggrek alam Vanda Sumatranda ini, untuk ke depan bisa sebagai primadona Sijunjung. Karena....span class="fullpost" dikawasan hutan lindung maupun hutan konservasi masih banyak ditemukannya jenis yang satu ini. Sudah saatnya Pemkab Sijunjung mengadakan suatu penelitian kekayaan sumber daya alam spesies anggrek alam, apakah menunggu dulu hutan-hutan itu habis dijadikan lahan perkebunan atau pembalakan liar. Demikian juga DPRD Kab Sijunjung harus merespon tentang kekayaan sumber daya alam berupa spesies anggrek alam, dimasa akan datang bisa memberikan kontribusi terhadap keuangan daerah. Untuk kerjasama melakukan penelitian WANUSA selalu siap kapanpun.br /br /Sebetulnya Kab Sijunjung itu kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya mineral, belum lagi kekayaan yang diberikan oleh Allah yang maha kuasa yaitu lokasi-lokasi obyek wisata alam, yang baru skala kecil terperhatikan oleh Pemeintah daerah. Kita bisa mengemas berbagai kegiatan wisata alam dengan nilai jual kepada Wisatawan bekerja sama dengan Biro Travel baik yang ada di Sumbar maupun diluar Sumbar mendatangkan Wisatawan. Namun tentunya segala sesuatu perlu persiapkan terlebih dahulu ,dengan konteks perencanaan secara matang. Langkah langkah kedepan yang harus dilakukan, termasuk pembuatan Etnografi, karena dari hasil penelitian baik itu Kabupaten/Kota di Sumbar ini belum ada yang membuat Etnografi. /span

1 Read More

div style="text-align: left;"a href="http://www.friendster.com/photos/59988418/1/368817773"img src="http://photos.friendster.com/photos/81/48/59988418/1_368817773l.jpg" border="0" //abr //divbr /Sebagai peduli kelestarian lingkungan, pada tahun 1982 sudah mulai berkiprah menggeluti bidang lingkungan hidup sebagai pemerhati lingkungan, sering mengadakan petualangan dalam penelitian Sumber Daya Alam terutama spesies anggrek alam dan jenis tanaman kayu langka maupun tanaman buah-buahan langka yang ada di kawasan hutan dan petualangan menjelusuri Ngalau/gua yang ada Kab Swl-Sijunjung.br /br /Pada tahun 1983 sebagai anggota Tim survei Ngalau Loguang yang ada di Jorong Tanggalo Nagari Aia Angek Kec Sijunjung oleh Bappeda Kab Swl-Sijunjung yang waktu itu Ketua Bappeda di jabat oleh Drs. Armeyn An. Ngalau Loguang panjangnya 7 Km sampai ke Nagari Solok Amba. Dalam buku yang di terbitkan oleh tokoh budayawan tradisional Bpk Ali Yasin domisili di Nagari Aie Angek, nama-nama sebagai perintis Ngalau Logung masuk dalam bukunya, alkhamdulilah saya juga dimasukkan.br /br /Merasa prihatin masa depan hutan beserta kelestarian alam di Kab Swl-Sijunjung akan rusak oleh ulah tangan manusia yang memburu kesenangan sesaat secara individuality, atau kelompok/golongan dan berbagai hal lainnya...............span class="fullpost"br /Pada bulan Januari 2003, mulailah merintis membuat budidaya spesies anggrek alam yang tumbuh di daerah hutan pegunungan kab Swl-Sijunjung. Selang 2 bulan juga mendeklarasikan “ Means Of Nusantara Adventurir “ salah satu Natural Love Group bergerak di bidang penelitian Sumber Daya Alam terutama spesies anggrek alam, menggali situs cagar budaya dan situs sejarah serta bidang adventurir menyelusuri Ngalau/gua yang ada di daerah Swl-Sijunjung termasuk masalah lingkungan hidup dan amdal.br /br /Menyinggung budidaya spesies anggrek alam, pada tahun 2005 terwujudlah sebuah Nursery yang dinamakan “Patricia Nursery”, itu mengambil anak pertamanya yang namanya Patricia Intan Suri yang sekarang sedang menyelesaikan studinya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Jurusan Psikologi.br /br /Sampai tahun 2007 allhamdulilah pembuatan Green House sederhana sudah terwujud, dari hasil penelitian pakar Biologi Unand bapak Prof Rusdi Tamin dan ibu Prof S. Dahlan yang akrab di panggul ibu Ida. lebih 50 spesies anggrek alam sudah terkoleksi.br /br /Bahkan ibu Wiwik Marlis Rahman, Kadinas Kehutanan Prov Sumbar Ir. Syahrial Syam, Kadinas Pertanian Prov Sumbar juga sudah berkunjung ke Patricia Nursery di Jl. Imam Bonjol No. 79 Muaro Sijunjung, barangkali satu-satunya budidaya spesies anggrek alam yang paling komplit di Sumatera Barat. Mengikuti pameran anggrek alam tingkat nasional sudah lima kali, termasuk pada bulan April 2007 lalu dalam evans Jakarta Fair ikut juga anggrek dari Swl-Sijunjung pameran di bawa oleh ibu Wiwik Marlis Rahmanketua Perhimpunan Anggrek Indonesia Sumbar. Menyinggung apa kepedulian Pemkab Swl-Sijunjung dalam penyelamatan spesies anggrek alam Kab Swl-Sijunjung, baik Bupati H. Darius Apan sendiri maupun instuitusi terkait tak pernah memberikan respon. Namun bagi saya tidak di permasalahkan, saya lebih bangga dengan modal dengkul dan kemauan keras, bisa mewujudkan budidaya anggrek alam, yanmg penting kita sudah berbuat. Yang akan menilai kinerja kita adalah masyarakat , bukan orang-orang birokrator.br /br /Cita-cita nya kedepan, tidaklah muluk muluk. Konteks kedepan untuk mewujudkan wahana penelitian spesies anggrek alam Sijunjung, sehingga nanti kalau ada dari luar daerah mengadakan penelitian spesies anggrek alam tak usah repot-repot harus mendaki gunung dan turun gunung, memasuki hutan rimba belantara di daerah Kab Sijunjung. Demikian keterangan saya sebagai sebuah catatan seseorang perintis lingkungan./spanbr /div style="text-align: left;" /div

0 Read More

a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtjL0jLe3DaQ46dTYqXjL8CnXjGNXqVkfh8b_bTcc1DemhCtgBdguhJjCMX5ikO1YJpixE2OyJynRMyKxNmjtVkggHqJGQYRAYDqb4J6C0vq32WiRuashJzTMJxpwZJgyr2Ce9ahn_lR0/s1600-h/02taman-cilaki.gif"img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 217px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtjL0jLe3DaQ46dTYqXjL8CnXjGNXqVkfh8b_bTcc1DemhCtgBdguhJjCMX5ikO1YJpixE2OyJynRMyKxNmjtVkggHqJGQYRAYDqb4J6C0vq32WiRuashJzTMJxpwZJgyr2Ce9ahn_lR0/s320/02taman-cilaki.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5267368834216595058" border="0" //abr /div style="text-align: justify;"br /blockquoteDalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup se Dunia tahun 2008, sebuah expose tentang kerusakan kawasan hutan lindung di Kec Sumpur Kudus Kab Sijunjung./blockquotebr /Hutan Lisun yang terletak di wilayah Nagari Sumpur Kudus data dari Kasi Planologi Dinas Kehutanan amp; Lingkungan Hidup ( LH ) Kab Sijunjung Slamet Riyadi SH luasnya 36.000 hektar, sebelah utara perbatasan dengan Kab Kuantan Sengingi, sebelah barat Kab 50 Kota dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini kondisinya sangat menyedihkan kerusaskan Hutan Lisun termasuk kawasan hutan lindung paru-paru dunia, kerusakanya semakin hari semakin parah kelestarian fora amp; fauna semakin terancam habitatnya.br /Untuk mengetahui sejauh mana batas ,keanekaragaman hayati, flora amp; fauna, akhir Desember 2007 Dinas Kehutanan amp; LH Kab Sijunjung melakukan Try.out tapal batas hutan Lisun selama 1 minggu, hasilnya bukan sangat menggembirakan namun sangat mengcewakan, kerusakan hutan semakin parah. Luas 36.000 hektar ternyata yang utuh hanya tinggal 3000 hektar saja. Kerussakan kawasan hutan lindung ini terutama daerah perbatasan dengan Kab Kuantan Sengingi sudah banyak penebangan liar ulah tangan tangan tak bertanggung jawab. Pada bagian lereng hutan Lisun yang hanya beberapa km saja jaraknya dengan daerah perkampungan Tanjung Kaliang dan Padang Tarok juga sudah banyak kawasan tersebut rusak akibat pembuatan kebun oleh oknum masyarakat yang tidak tau/sengaja merambah hutan untuk dijadikan kebun/ladang.span class="fullpost"Dari data dan informasi yang dihimpun di hutan Lisun masih diketemukan binatang badak Sumatera, sebab salah seorang warga masyarakat sebut saja pak Ujang domisili daerah Tapus sewaktu mencari ikan di hutan Lisun melihat 2 ekor badak jantan amp; betina, selang 6 bulan kemudian diketemukan lagi 1 ekor badak Sumatera dengan 2 ekor anaknya. Kawasan hutan Lisun masih dihuni binatang Mawas dan di tengah pulau sungai Batang Lisun pernah diketemukan jejak telapak kaki panjang 0,5 m dengan lebar 0,25 m jenis manusia Yetty kalau di daerah Siberia sana, namun kalau orang kampung sekitar hutan Lisun menyebutnya InyeakGradasi ( raksasa ). Lain lagi pengalaman dari pak Kus dan Subarjo angguta Polhut Dinas Kehutanan amp; LH Kab Sijunjung yang waktu suvai try-out batas hutan Lisun, malam hari tidak bias tidur, pasalnya harimau loreng ( Tiger Phantera Sumatera ) tak jauh dari perkemahan selalu rebut, bahkan ada yang melempar dengan ranting kayu dan mengaum, seakan terusik dengan kedatangannya, Keterangan Slamet Riyadi SH sebagai ketua Tim Lapangan Try-out batas hutan Lisun,kalau masalah kayu kuwalitet export berbagai jenis masih banyak diketemukan di kawasan hutan yang masih lestari, namun suasananya seram dan angker, sebab masih diketemukan kayu dengan diameter 3 sampai 4 meter, entah sudah berapa ratus tahun umurnya, namun letak keberadaannya memang di daerah kemerengan dari 60- 70 derajat. Di kawasan hutan Lisun juga banyak ular berbisa dan diduga masih ada ular besar karena melihat kondisi alamnya yang nesbi kelembabannya sangat tinggi, bukit berbatuan, membikin merinding bulu kuduknya ketika mendaki dan pacet Siamang tak kepalang tanggung banyaknya, kata Slamet Riadi.br /Kesimpulan ./spanbr /span class="fullpost"Langkah langkah yang harus diambil pemerintah, terkait untuk menyelamatkan hutan Lisun, menurut keterangan salah seorang anggota WALHI Sumbar yang enggan disebut namanya dan keterangan Ketua WANUSA ( Wahana Nusantara Adventurir ) yang bergerak didalam penelitian Flora amp; Fauna dan budidaya Flora untuk penelitian pak Jhon, Pemkab Sijunjung dan Pemprov Sumbar betul-betul harus menanggapi secara sungguh-sungguh, jangan /spanbr /span class="fullpost"menonton seperti pertunjukan Randai, habis cerita, habislah kelestarian hitan kita.. Setiap laporan baik masyarakat/LSM harus direspon dan ditanggapi dan mengupayakan langkah-langkah apa yang harus diambil kedepan. Perlu disampaikan secara tertulis lengkap dengan documentasi( foto ) kerusakan hutan Lisun dan dikirimkan ke Kantor Negara Kementerian Lingkungan Hidup di pusat . Pejabat dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup tidak hanya mendapat informasi tentang kerusakan hutan Lisun dan hanya ongkang-ongkang kaki, namun harus ceq – up mengadakan survey studi kelayakan ke kawasan hutan Lisun. Tim investigasi WALHI pusat dimohon agar turun ke kawasan hutan Lisun untuk melakukan studi kelayakan sejauh mana parahnya kerusakan hutan tersebut./spanbr /br //div /span

0 Read More

div style="text-align: justify;"a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4-TCIfL9ddazoFvGXX6mYX-wk-juoQKW_1QYbMaslsRY-iAs4DfcbJcBbGsjHazV-_4XE-IJPqIw7pS1gMt1HsAA4SY81JwenZPXl8BPraDOProw84306z8mp89tQa_bm4ew7IIxANV0/s1600-h/Coelogyne-Pandurata.jpg"img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 318px; height:320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4-TCIfL9ddazoFvGXX6mYX-wk-juoQKW_1QYbMaslsRY-iAs4DfcbJcBbGsjHazV-_4XE-IJPqIw7pS1gMt1HsAA4SY81JwenZPXl8BPraDOProw84306z8mp89tQa_bm4ew7IIxANV0/s320/Coelogyne-Pandurata.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5267357782438083906" border="0" //abr /br /Pakar Biologi Universitas Andalas ( UNAND ) Pof Rusdi Tamin, lakukan penelitian anggrek alam di Patricia Nursery, satu-satunya Nursery budidaya spesies anggrek alam di Kab Swl-Sijunjung yang beralamat Jl. Imam Bonjol No. 79 Muaro Sijunjung baru-baru ini. Pak Rusdi panggilan sehari-harinya, walaupun ULAMA ( Usia Lanjud Masih Aktif ) tampak masih energig melakukan penelitian anggrek alam dan termasuk kolektor tumbuhan Nepentes yang bahasa Indonesianya lebih dikenal tanaman Kantong Monyet/Kantong Semar. Pak Rusdi merasa terkejud setibanya di Patricya Nursery melihat begitu aneka ragamnya budidaya spesies anggrek alam khususnya yang tumbuh didaerah pegunungan Sijunjung.span class="fullpost"Setibanya di Patricia Nurseri sekitar pukul 14.15 WIb bersama 3 orang peneliti lainnya, sempat mendocumentasikan berbagai jenis anggrek alam dan melakukan penelitian. Ketika ditanya kepada pengelola Patricia Nurseri Pak Priyo (49) sudah berapa lama, menekuni bidang anggrek alam ini?. Lalu dijawab oleh Pak Priyo, berdirinya Patricya Nursery sejak tahun 2003, sebagai perintis lingkungan sejak tahun 1982 sangat peduli perlunya kelastarian anggrek alam di Kab Swl-Sijunjung ini dari kepunahan dari berbagai factor. Kalau tidak ada sesuatu hal setiap bulan 4 kali melakukan penelitian anggrek alam mendaki pegunungan yang ada di Swl-Sijunjung dan sempat memimpikan lahirnya suatu Nursery di Kab Swl-Sijunjung. Alkhamdulillah tahun 2003, dengan bermodalkan kemauan keras terwujud sudah hingga sampai sekarang sudah lebih dari 120 spesies anggrek alam berhasil di budidayakan. Bahkan kedepan akan mewujudkan wahana penelitian spesises anggrek alam di Kab Swl-Sijunjung , ujar pak Priyo.br /br /Setelah misi penelitiannya selesai, pak Rusdi berjanji akan mengirimkan daftar nama-nama jenis anggrek alam yang sudah diketahui spesiesnya bahkan sebelum pulang ke Padang sempat membawa salah satu jenis spesies anggrek yang sama sekali belum diketahui di ketemukan oleh pak Priyo di Nagari Air Hangat Kec Sijunjung, akan dilakukan penelitiannya di labor Unand sehingga nantinya di patenkan nama spesies anggrek tersebut nama si penemunya./spanbr /span class="fullpost"Kepada wartawan pak Rusdi ketika mengunjungi Patricia Nursery sempat memberikan komentarnya, memberikan semangat agar terus dikembangkan budi daya anggrek alam ini. Dan sudah saatnya Bupati Swl-Sijunjung H. Darius Apan ada perhatiannya, apa yang bisa dibantu untuk pengembangan budi daya anggrek alam ini, mohon deibantulah. Karena di Sumatera Barat, baru ada satu ini seorang perintis lingkungan sangat anthosias sekali menyelamatkan kekayaan sumber daya alam, terutama anggrek alam. Apalagi anggrek alam dari Kab Swl-Sijunjung sudah beberapa kali ikut tampil dalam pameran anggrek tingkat Nasional. Usaha pengelola Patricia Nursery patut kita hargai, kata pak Rusdi Tamin.br /br /Dari informasi yang dihimpun Mimbar Minang, Kantor Bapedalda Prov Sumbar, untuk tahun 2008 akan mencalonkan perintis lingkungan dari Swl-Sijunjung ini, untuk mendapatkan anugerah Karpataru, atas jasa-jasanya sebagai penyelamat lingkungan dengan bermodalkan kemauan keras dan bantuan dari Pemkab Swl-Sijunjung/spanbr /span class="fullpost" /span/div

0 Read More

a href="http://www.friendster.com/photos/59988418/1/657703112"img src="http://photos.friendster.com/photos/81/48/59988418/1_657703112l.jpg" border="0" //abr /blockquotebr /Pagelaran Rock Dance Musik Festival yang diselenggarakan Studio 18 di Gedung Panca Sila Muaro Sijunjung Sabtu (7/4) betul-betul sukses, tertib dan aman./blockquote Diperkirakan oleh panitia penyelenggara Stodio 18 hanya 15 group band yang akan ikut, diluar dugaan 27 group band mengikuti festival ini, bahkan sekitar 1000 orang penonton memadati gedung penuh sesak, halaman gedung sampai trotoar jalan dipadati sepeda motor yang parker gratis, tak ketinggalan petugas dari Polres Sijunjung dan Satpol-PP ikut mengamankan jalannya acara festival sampai selesai pukul 02.00Wib dini hari Minggu (8/4).Hadir dalam acara ini Waka Polres Sijunjung Kompol Y. Hondawan Naibaho SH dan Kakan Satpol PP , Drs. Syahrial MM.br /br /Menurut keterangan ketua panitia pelaksana Roc Dance Musik Festival andwi Prima Valentine, keberhasilan pelaksanaan festival ini , yang tanpa sponsor tak luput kerja sama yang baik panitia ,Pemkab Swl-Sijunjung dengan jajarannya dan pihak Polres .Sijunjung , didukung oleh suaca yang sangat cerah. Setiap group band yang mengikuti festifal membayar inset Rp 100.000,- dengan membawakan 1 lagu wajib dan 1 lagu pilihan.Acara festival ini tentunya sebagai ajang penyaluran bakat kawula muda dibidang blantika musik rock dan sejenisnya.br /br /Adapun jurinya 3 orang diambil dari Padang, Padang Panjang dan kota Solok. Dari 27 group band yang tampil menunjukkan kebolehannya, juara I The String dari kota Solok dengann nilai 755. Juara II, The Regenaration dari Padang nilai 755 dan juara III dengan nilai 745 The Monza dari kota arang Sawahlunto. Atas terlaksananya pagelaran Rock Dance Musik Festival ini, panitia mengucapkan terima kasih kepada , Pemkab Swl-Sijunjung dan Polres Sijunjung, dan pihak lain yang ikut membantu pelaksanaan tersebut, ujar Andwi Prima Valentine.

0 Read More

div style="text-align: justify;"Pordini Kab Sijunjung yang digelar 28 -29 April lalu,dibuka oleh Bupati Sijunjung H. Darius Apan di depan Kantor Bupati Sijunjung diikuti dari peserta olahragawan cilik hasil seleksi per Kecamatan se Kab Sijunjung.br /br /Cabang olah raga yang dipertandingkan, Bulutangkis, Volly Ball, Catur, Senam,renang ,tennis meja,dan masih segudang cabang olah raga lainnya. Untuk Cabang Olah Raga Renang di selenggarakan di pemandian Wahana Wisata Talabang Sati Kec Kamang Baru, karena disitu sarana amp; prasarana untuk renang memadai, disamping itu airnyapun air sumber dari gunung, bukan air yang selalu diobat dengan kaporit. Tujuan diadakan Pordini ini, tetntunya untuk menjaring olahragawan cilik yang berbakat yang nantinya dilakukan pembinaan oleh dinas terkait dan hasil dari pagelaran Pordini Tahun 2008 Kab Sijunjung untuk mewakili Pordini tingkat Prov Sumbar nantinya. Kepada para instruktur/offesial masing-masing Cabor, setelah diketahui hasilnya, tentunya tindak lanjudnya harus mengadakan pembinaan secara intensif.br / /div

0 Read More

a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU75Mh1AJfmddOtcDoTa97thsFeSbm5-MMR-cl4XtaSlPJDkeFb7mDsjBlMaW_v926KwX-1vtFHs8T8hyphenhyphenRiZLAT5VJm_MnaudXv1kW34LDiRkxNX-Ep6vSIJ1JyYRTClJ-MPthJM4p1wk/s1600-h/KalpataruTrophy4.jpg"img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 198px; height: 243px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU75Mh1AJfmddOtcDoTa97thsFeSbm5-MMR-cl4XtaSlPJDkeFb7mDsjBlMaW_v926KwX-1vtFHs8T8hyphenhyphenRiZLAT5VJm_MnaudXv1kW34LDiRkxNX-Ep6vSIJ1JyYRTClJ-MPthJM4p1wk/s320/KalpataruTrophy4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5267350954791932322" border="0" //abr /br /div style="text-align: justify;"Berdasarkan surat dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia N0. B.41SES.LH-06-2007, Perihal Penghargaan Kalpataru dan Upacara Nasional Hari Lingkungan Hidup, yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Barat tertanggal 31 Mei 2007. Kelompok Petani Peduli Hutan ( KPPH ) di Jorong Batu Ranjao Nagari Paru Kec Sijunjung Kab Swl-Sijunjung Prov Sumbar, untuk mengikuti proses penghargaan Kalpataru tingkat Nasionalbr /br /span class="fullpost"Tahun 2007. Yang akan diwakili oleh Ketua KPPH Iskandar yang menjabat sebagai Wali Nagari Paru dan pendampingnya 1 orang anggota KPPH./spanbr /br /span class="fullpost"Upacara Nasional Hari Lingkungan Hidup sedunia tanggal (6/6) di Istana Negara.Dalam mengikuti upacara tersebut diharuskan memakai baju batik lengan panjang atau mengenakan baju adat istiadat Minagkabau. Iskandar dan pendampingnya setelah sampai di Jakarta akomondasi dan kosumsi disediakan dari kelompok anggota Hotel Redtop Jl. Pecenongan No. 72 Jakarta, telephone ( 021 ) 3500077. Check-in Hotel Redtop ( 5/6 ) dan Check-out (8/6) pukul 12.00 WIB. Pendamping dari wakil Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Bapedalda. Demikian informasi yang berhasil dihimpun Mimbar Minang melalui keterangan Ka. Dinas Kehutanan amp; LH Kab Swl-Sijunjung Ir. H. Syaiful Amri. MBA didampingi KTU. Drs. Nurhasman Kamis (31/5)./spanbr /br /span class="fullpost"Pada kesempatan hari yang sama, Wali Nagari Paru Iskandar yang sempat ditemui Mimbar Minang, sangat bersyukur tidak menyangka akan mendapatkan anugerah Kalpataru Tingkat Nasional yang di serahkan oleh Presiden Dr. Susilo Bambang Yudoyono di Istana Negara pada (6/6). Kepada berbagai pihak yang turut membantu dalam keberhasilan meraih anugerah Kalpataru Tingkat Nasional Tahun 2007 atas nama KPPH Nagari Paru khususnya Pemkab Swl-Sijunjung dan Pemprov Sumbar, KPA WANUSA dan wartawan Mimbar Minang mengucapkan banyak terima kasih./spanbr /br /span class="fullpost"Ditempat terpisah Ketua KPA Wahana Nusantara Adventurir (WANUSA ) Kab Swl-Sijunjung Priyo Laksono didampingi Sekretaris WANUSA Paldi Mahendra SH mengucapkan selamat kepada KPPH Nagari Paru atas keberhasilannya meraih anugerah Lingkungan Hidup Kalpataru Tingkat Nasional Tahun 2007, itu berarti reputasi Kab Swl-Sijunjung pada tingkat Nasional naik. Keberhasilan KPPH Jorong Batu Ranjau Nagari Paru yang di Ketuai Iskantar, dilandasi perjuangan yang sangat panjang dengan merintis Rimbo Larangan sejak tahun 1987, berbagai kendala bisa dilalui dengan azas kebersamaan, memiliki rasa tanggung jawab bersama sebagai anggota KPPH untuk mewujudkan kelestarian alam yang hakiki. Perjuangan panjang selama ini berkat ketekunan dan keuletannya akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 2006 KPPH Nagari Paru juga meraih Kalpataru tingkat Prov Sumbar. Karena dianggap layak diajukan usulan ke Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup mewakili Sumbar diusulkan untuk meraih anugerah penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional Tahun 2007, setelah ada study kelayakan dari Pejabat Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup di Jakarta turun ke Nagari Paru, awal Mei 2007 sebanyak 3 orang yang di pimpin oleh Prof. Suryodiningrat KPPH Jorong Batu Ranjao Nagari Paru optimis bisa meraih anugerah penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional Tahun 2007, kata Priyo Laksono./spanbr /br /span class="fullpost"Pada Kamis sore (31/5), ketika di informasikan kepada Sekdakab Swl-Sijunjung Drs. Bakri didampingi Asisten III Bidang Ekonomi Sumarni Ahmad SE.MM DI RAUNAG Asisten III, sempat berkomentar syukur alkhamdulillah, ini suatu prestasi yang luar biasa. Nagari Paru Kec Sijunjung gaungnya sampai ke tingkat Nasional, selamatlah kalau begitu kepada Ketua KPPH Nagari Paru Iskandar, ujar Bakri./spanbr //divdiv style="text-align: right;"br //divspan class="fullpost" /span

0 Read More

div style="text-align: justify;"br /br /a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjy2MRYSV-jeA9x_OhszpHXXFg5bBN2Bp9Fe_qCZ4OnIWo9dvj3Rp1GyhxjVsk3acujH-f54RlwhmPfWB_im3wCejylUKaQPqZt7uEpMkKYL3YNDupZQRM-KSfCIRIIJj75lSxcJGntT4/s1600-h/Paskibra.jpg"img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 281px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjy2MRYSV-jeA9x_OhszpHXXFg5bBN2Bp9Fe_qCZ4OnIWo9dvj3Rp1GyhxjVsk3acujH-f54RlwhmPfWB_im3wCejylUKaQPqZt7uEpMkKYL3YNDupZQRM-KSfCIRIIJj75lSxcJGntT4/s320/Paskibra.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5267346248816789618" border="0" //aDengan penyaringan yang begitu ketat dengan jumlah peserta 31 orang dan cadangan 40 orang hanya 4 orang yang berhasil lolos, artinya memenuhi persyaratan/kriteria penilaian yang bertahab di Kantor Kesbang-Pol Kab Sijunjung baru-baru ini.br /br /Keterangan Kakan Kesbang - Pol Yanuarita SH.Mhum, didampingi Kasi Pemuda /Olah Raga amp; Seni Budaya Dinas Pendidikan Kab Sijunjung Yudalius SPd, 4 orang pelajar merupakan Putra amp; Putri. Putra, Novendra dari SMAN 2, Dian Nugraha SMAN 7. Sedangkan Putri Komala Fira dari SMAN 1 dan Putri Melati juga dari SMA 1. Masih menurut keterangan Yanuarita, bulan Agustus 2008 kalau kita lalui tidak begitu lama, proses Paskibra Tk Nasional...span class="fullpost" Kab Sijunjung harus dipersiapkan secara matang, sehingga nantinya tidak memalukan, karena yang dipilih itu sudah melalui fide and proper test, punya kemampuan yang bisa diandalkan termasuk berbahasa Inggris,kemampuan tentang wawasannya dan lainnya , bahkan tahun 2007 dari pelajar SMAN 1 Sijunjung Hilga juga lolos Paskibra Tingkat Nasional ,ujar Mama Yen./spanbr /span class="fullpost"Menyinggung soal lain yang ada kaitannya dengan program pemerintah masalah narkoba di sekolah-sekolah Kab Sijunjung alkhambulikah nihil, tidak ada yang terkontaminasi psycotropika tersebut, semua itu, dengan rutinitasnya sosialisasi masalah narkoba di sekolah-sekolah baik dari tingkat SMP/SMA sederajad, bahkan sosialisasi masalah bahaya nakorba juga sudah dilaksanakan berbagai unsur dari ninik mamak, tokoh masarakat, Wali Nagari di Gedung PancaSila beberapa hari yang lalu, alkhamdulilah dapat respon positif dari masyarakat berbagai kalangan./span/div

1 Read More

a href="http://www.friendster.com/photos/59988418/1/956018012"img src="http://photos.friendster.com/photos/81/48/59988418/1_956018012l.jpg" border="0"//abr /blockquoteAhhhh, di suruh bikin tugas lagi ma pak sukirno , kuliah pancasila dy, article ini membahas tentang suasana menjelang kemerdekan Indonesia.br //blockquotebr /Hari ini adalah hari dimana Indonesia telah banyak mengalami perubahan yang sangat signifikan dalam semua bidang, Hari ini juga Indonesia telah memiliki kepala 6 maksud kepala 6 disini Indonesia telah menanjak ke umur 60 an, tepatnya 63 tahun 2 bulan dan 3 hari, kepala 6 juga bisa diartikan Indonesia telah di kepalai oleh 6 orang yang berjiwa besar dan berani memimpin negara ini meski sampai sekarang Indonesia masih jauh ketinggalan dari Negara Negara tetangga, tapi ku ucapkan beribu salute dan terima kasih kepada presiden yang telah menjabat terutama sang proklamator Bung Karno, br /br /Berbicara tentang proklamator, jadi teringat tahun 40an. Sedikit kita balik ke masa lampau, sebagian pasti sudah mengetahui gimana Indonesia sampai kepada puncak kemerdekaan dan memproklamirkan proklamasi oleh sang prolamator. Tapi meski sudah banyak yang telah mengetahuinya, ada baiknya juga kita mengulas kembali gimana suasana dan peristiwa Detik-Detik Menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945 , siapa tahu ada yang terlupa. Kita sebagai anak muda yang merupakan generasi penerus Bangsa Indonesia sekiranya wajib mengetahui hal yang penting ini. Orang berkata “masa lalu adalah cerminan dari masa kini dan masa kini adalah cerminan dari masa depan”.br /br /Pada tahun 1941 pertengahan tahun 1942, dimana penjajah bangsa Belanda yang sudah berabad abad menguasai bumi pertiwi ini dan akhirnya takluk dengan bangsa Jepang yang menguasai Republik Indonesia selama 3,5 tahun dan akhirnya pada tahun 1945 Jepangpun kalah dengan pasukan sekutu, tanggal 6 Agustus 1945 pukul 08.15, bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima, menyebabkan lebih 70 ribu orang dari kota yang berpenduduk 350 ribu jiwa tewas seketika. Tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan ke Nagasaki. Sepertiga kota itu hancur dan tidak kurang 75 ribu orang tewas. Kaisar Hirohito menganggap Jepang sudah tidak mungkin lagi meneruskan peperangan dan kemudian memaklumatkan kekalahannya “menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Menyerahnya Jepang hampir tidak diketahui rakyat di Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, rakyat buta terhadap berita-berita luar negeri. Semua radio disegel. Mereka yang ketahuan mendengarkan siaran radio musuh sangat besar risikonya: ditangkap Kempetai (polisi milter Jepang) dan dituduh mata-mata musuh. Tuduhan yang bisa membawa kematian orang bersangkutan. Catatan dari seorang pimpinan Barisan Pelopor (Korps Pionir) tentang situasi akhir 1944. Setiap hari tampak hilir mudik mayat-mayat berjalan (tinggal kulit pembungkus tulang). Tubuh mayit berjalan itu penuh kutu di bajunya yang compang-camping. Baju yang terbuat dari bahan karung goni, tali rami, atau karet. Mayit-mayit manusia itu ada di mana-mana, di lubang perlindungan, di kuburan Cina, juga di tempat-tempat pembuangan sampah. Tergolek lemah tanpa daya. Ketika Jepang bertekuk lutut, yang mendengar kekalahan itu antara lain Sutan Sjahrir. Ia dikenal sebagai tokoh anti-Jepang yang bekerja di bawah tanah dan selalu mendengarkan siaran radio gelap. Pemuda Minang bertubuh kecil ini kemudian span class="fullpost"menyebarkan berita kekalahan Jepang itu kepada para pemuda. Para pemuda pun mendesak Bung Karno agar segera memproklamasikan kemerdekaan. Sebelum proklamasi di proklamirkan ada berberapa peristiwa yang terjadi.br /br /Berikut fakta sejarah yang terjadi menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diperoleh dari berbagai rangkuman sumber sejarah Bangsa Indonesia antara lain dari : Sekretariat Negara RI Wikipedia ) :br /br /Pertama yang terjadi adalah :br /Perdebatan Antara Golongan Tua Golongan Mudabr /Proklamasi, ternyata didahului oleh perdebatan hebat antara golongan pemuda dengan golongan tua. Baik golongan tua maupun golongan muda, sesungguhnya sama-sama menginginkan secepatnya dilakukan Proklamasi Kemerdekaan dalam suasana kekosongan kekuasaan dari tangan pemerintah Jepang. Hanya saja, mengenai cara melaksanakan proklamasi itu terdapat perbedaan pendapat. Golongan tua, sesuai dengan perhitungan politiknya, berpendapat bahwa Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, jika tetap bekerjasama dengan Jepang.br /Karena itu, untuk memproklamasikan kemerdekaan, diperlukan suatu revolusi yang terorganisir. Soekarno dan Hatta, dua tokoh golongan tua, bermaksud membicarakan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ). Dengan cara itu, pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan tidak menyimpang dari ketentuan pemerintah Jepang. Sikap inilah yang tidak disetujui oleh golongan pemuda. Mereka menganggap, bahwa PPKI adalah badan buatan Jepang. Sebaliknya, golongan pemuda menghendaki terlaksananya Proklamasi Kemerdekaan itu, dengan kekuatan sendiri. Lepas sama sekali dari campur tangan pemerintah Jepang. Perbedaan pendapat ini, mengakibatkan penekanan-penekanan golongan pemuda kepada golongan tua yang mendorong mereka melakukan “aksi penculikan” terhadap diri Soekarno-Hatta ( lihat Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:77-81 )br /Tanggal 15 Agustus 1945, kira-kira pukul 22.00, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat kediaman Bung Karno, berlangsung perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana dilukiskan Lasmidjah Hardi ( 1984:58 ); Ahmad Soebardjo ( 1978:85-87 ) sebagai berikut:br /” Sekarang Bung, sekarang! malam ini juga kita kobarkan revolusi !” kata Chaerul Saleh dengan meyakinkan Bung Karno bahwa ribuan pasukan bersenjata sudah siap mengepung kota dengan maksud mengusir tentara Jepang. ” Kita harus segera merebut kekuasaan !” tukas Sukarni berapi-api. ” Kami sudah siap mempertaruhkan jiwa kami !” seru mereka bersahutan. Wikana malah berani mengancam Soekarno dengan pernyataan; ” Jika Bung Karno tidak mengeluarkan pengumuman pada malam ini juga, akan berakibat terjadinya suatu pertumpahan darah dan pembunuhan besar-besaran esok hari .”br /Mendengar kata-kata ancaman seperti itu, Soekarno naik darah dan berdiri menuju Wikana sambil berkata: ” Ini batang leherku, seretlah saya ke pojok itu dan potonglah leherku malam ini juga! Kamu tidak usah menunggu esok hari !”. Hatta kemudian memperingatkan Wikana; “… Jepang adalah masa silam. Kita sekarang harus menghadapi Belanda yang akan berusaha untuk kembali menjadi tuan di negeri kita ini. Jika saudara tidak setuju dengan apa yang telah saya katakan, dan mengira bahwa saudara telah siap dan sanggup untuk memproklamasikan kemerdekaan, mengapa saudara tidak memproklamasikan kemerdekaan itu sendiri ? Mengapa meminta Soekarno untuk melakukan hal itu ?”br /Namun, para pemuda terus mendesak; ” apakah kita harus menunggu hingga kemerdekaan itu diberikan kepada kita sebagai hadiah, walaupun Jepang sendiri telah menyerah dan telah takluk dalam ‘Perang Sucinya ‘!”. ” Mengapa bukan rakyat itu sendiri yang memprokla¬masikan kemerdekaannya ? Mengapa bukan kita yang menyata¬kan kemerdekaan kita sendiri, sebagai suatu bangsa ?”. Dengan lirih, setelah amarahnya reda, Soekarno berkata; “… kekuatan yang segelintir ini tidak cukup untuk melawan kekuatan bersenjata dan kesiapan total tentara Jepang! Coba, apa yang bisa kau perlihatkan kepada saya ? Mana bukti kekuatan yang diperhitungkan itu ? Apa tindakan bagian keamananmu untuk menyelamatkan perempuan dan anak-anak ? Bagaimana cara mempertahankan kemerdekaan setelah diproklamasikan ? Kita tidak akan mendapat bantuan dari Jepang atau Sekutu. Coba bayangkan, bagaimana kita akan tegak di atas kekuatan sendiri “. Demikian jawab Bung Karno dengan tenang.br /Para pemuda, tetap menuntut agar Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, kedua tokoh itu pun, tetap pada pendiriannya semula. Setelah berulangkali didesak oleh para pemuda, Bung Karno menjawab bahwa ia tidak bisa memutuskannya sendiri, ia harus berunding dengan para tokoh lainnya. Utusan pemuda mempersilahkan Bung Karno untuk berunding. Para tokoh yang hadir pada waktu itu antara lain, Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusumasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. Tidak lama kemudian, Hatta menyampaikan keputusan, bahwa usul para pemuda tidak dapat diterima dengan alasan kurang perhitungan serta kemungkinan timbulnya banyak korban jiwa dan harta. Mendengar penjelasan Hatta, para pemuda nampak tidak puas. Mereka mengambil kesimpulan yang menyimpang; menculik Bung Karno dan Bung Hatta dengan maksud menyingkirkan kedua tokoh itu dari pengaruh Jepang.br /Pukul 04.00 dinihari, tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta oleh sekelompok pemuda dibawa ke Rengasdengklok. Aksi “penculikan” itu sangat mengecewakan Bung Karno, sebagaimana dikemukakan Lasmidjah Hardi ( 1984:60 ). Bung Karno marah dan kecewa, terutama karena para pemuda tidak mau mendengarkan pertimbangannya yang sehat. Mereka menganggap perbuatannya itu sebagai tindakan patriotik. Namun, melihat keadaan dan situasi yang panas, Bung Karno tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan. Fatmawati istrinya, dan Guntur yang pada waktu itu belum berumur satu tahun, ia ikut sertakan.br /Rengasdengklok kota kecil dekat Karawang dipilih oleh para pemuda untuk mengamankan Soekarno-Hatta dengan perhitungan militer; antara anggota PETA ( Pembela Tanah Air ) Daidan Purwakarta dengan Daidan Jakarta telah terjalin hubungan erat sejak mereka mengadakan latihan bersama-sama. Di samping itu, Rengasdengklok letaknya terpencil sekitar 15 km. dari Kedunggede Karawang. Dengan demikian, deteksi dengan mudah dilakukan terhadap setiap gerakan tentara Jepang yang mendekati Rengasdengklok, baik yang datang dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung atau Jawa Tengah.br /Sehari penuh, Soekarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Maksud para pemuda untuk menekan mereka, supaya segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan terlepas dari segala kaitan dengan Jepang, rupa-rupanya tidak membuahkan hasil. Agaknya keduanya memiliki wibawa yang cukup besar. Para pemuda yang membawanya ke Rengasdengklok, segan untuk melakukan penekanan terhadap keduanya. Sukarni dan kawan-kawannya, hanya dapat mendesak Soekarno-Hatta untuk menyatakan proklamasi secepatnya seperti yang telah direncanakan oleh para pemuda di Jakarta . Akan tetapi, Soekarno-Hatta tidak mau didesak begitu saja. Keduanya, tetap berpegang teguh pada perhitungan dan rencana mereka sendiri. Di sebuah pondok bambu berbentuk panggung di tengah persawahan Rengasdengklok, siang itu terjadi perdebatan panas; ” Revolusi berada di tangan kami sekarang dan kami memerintahkan Bung, kalau Bung tidak memulai revolusi malam ini, lalu …”. ” Lalu apa ?” teriak Bung Karno sambil beranjak dari kursinya, dengan kemarahan yang menyala-nyala. Semua terkejut, tidak seorang pun yang bergerak atau berbicara.br /Waktu suasana tenang kembali. Setelah Bung Karno duduk. Dengan suara rendah ia mulai berbicara; ” Yang paling penting di dalam peperangan dan revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon, saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17 “. ” Mengapa justru diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang saja, atau tanggal 16 ?” tanya Sukarni. ” Saya seorang yang percaya pada mistik”. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal, mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan di dalam kalbuku, bahwa itu adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka suci. Pertama-tama kita sedang berada dalam bulan suci Ramadhan, waktu kita semua berpuasa, ini berarti saat yang paling suci bagi kita. tanggal 17 besok hari Jumat, hari Jumat itu Jumat legi, Jumat yang berbahagia, Jumat suci. Al-Qur’an diturunkan tanggal 17, orang Islam sembahyang 17 rakaat, oleh karena itu kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia “. Demikianlah antara lain dialog antara Bung Karno dengan para pemuda di Rengasdengklok sebagaimana ditulis Lasmidjah Hardi ( 1984:61 ).br /Sementara itu, di Jakarta, antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dengan Wikana dari golongan muda membicarakan kemerdekaan yang harus dilaksanakan di Jakarta . Laksamana Tadashi Maeda, bersedia untuk menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto dari pihak pemuda, hari itu juga mengantar Ahmad Soebardjo bersama sekretaris pribadinya, Sudiro, ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno dan Hatta. Rombongan penjemput tiba di Rengasdengklok sekitar pukul 17.00. Ahmad Soebardjo memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, komandan kompi PETA setempat, Cudanco Soebeno, bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta ( Marwati Djoened Poesponegoro, ed. 1984:82-83 ).br /Merumuskan Teks Proklamasi Kemerdekaanbr /Rombongan Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00. Langsung menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1, setelah lebih dahulu menurunkan Fatmawati dan putranya di rumah Soekarno. Rumah Laksamada Maeda, dipilih sebagai tempat penyusunan teks Proklamasi karena sikap Maeda sendiri yang memberikan jaminan keselamatan pada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya. De Graff yang dikutip Soebardjo ( 1978:60-61 ) melukiskan sikap Maeda seperti ini. Sikap dari Maeda tentunya memberi kesan aneh bagi orang-orang Indonesia itu, karena perwira Angkatan Laut ini selalu berhubungan dengan rakyat Indonesia.br /Sebagai seorang perwira Angkatan Laut yang telah melihat lebih banyak dunia ini dari rata-rata seorang perwira Angkatan Darat , ia mempunyai pandangan yang lebih tepat tentang keadaan dari orang-orang militer yang agak sempit pikirannya. Ia dapat berbicara dalam beberapa bahasa. Ia adalah pejabat yang bertanggungjawab atas Bukanfu di Batavia; kantor pembelian Angkatan Laut di Indonesia. Ia tidak khusus membatasi diri hanya pada tugas-tugas militernya saja, tetapi agar dirinya dapat terbiasa dengan suasana di Jawa , ia membentuk suatu kantor penerangan bagi dirinya di tempat yang sama yang pimpinannya dipercayakan kepada Soebardjo. Melalui kantor inilah, yang menuntut biaya yang tidak sedikit baginya, ia mendapatkan pengertian tentang masalah-masalah di Jawa lebih baik dari yang didapatnya dari buletin-buletin resmi Angkatan Darat. Terlebih-lebih ia memberanikan diri untuk mendirikan asrama-asrama bagi nasionalis-nasionalis muda Indonesia . Pemimpin-pemimpin terkemuka, diperbantukan sebagai guru-guru untuk mengajar di asrama itu. Doktrin-doktrin yang agak radikal dipropagandakan. Lebih lincah dari orang-orang militer, ia berhasil mengambil hati dari banyak nasionalis yang tahu pasti bahwa keluhan-keluhan dan keberatan-keberatan mereka selalu bisa dinyatakan kepada Maeda. Sikap Maeda seperti inilah yang memberikan keleluasaan kepada para tokoh nasionalis untuk melakukan aktivitas yang maha penting bagi masa depan bangsanya.br /Malam itu, dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta ditemani Laksamana Maeda menemui Somobuco ( kepala pemerintahan umum ), Mayor Jenderal Nishimura, untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Nishimura mengatakan bahwa karena Jepang sudah menyatakan menyerah kepada Sekutu, maka berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi mengubah status quo . Tentara Jepang diharuskan tunduk kepada perintah tentara Sekutu. Berdasarkan garis kebi ¬ jakan itu, Nishimura melarang Soekarno-Hatta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi Kemerde ¬ kaan. Melihat kenyataan ini, Soekarno-Hatta sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi untuk membicara¬kan soal kemerdekaan Indonesia dengan Jepang. Mereka hanya berharap agar pihak Jepang tidak menghalang-ha ¬ langi pelaksanaan proklamasi kemerdekaan oleh rakyat Indonesia sendiri ( Hatta, 1970:54-55 ).br /Setelah pertemuan itu, Soekarno dan Hatta kembali ke rumah Laksamana Maeda. Di ruang makan rumah Laksamana Maeda itu dirumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Maeda, sebagai tuan rumah, mengundurkan diri ke kamar tidurnya di lantai dua ketika peristiwa bersejarah itu berlangsung. Miyoshi, orang kepercayaan Nishimura, bersama Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas rumusan teks Proklamasi. Sedangkan tokoh-tokoh lainnya, baik dari golongan tua maupun dari golongan pemuda, menunggu di serambi muka.br /Menurut Soebardjo ( 1978:109 ) di ruang makan rumah Laksamana Maeda menjelang tengah malam, rumusan teks Proklamasi yang akan dibacakan esok harinya disusun. Soekarno menuliskan konsep proklamasi pada secarik kertas. Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan. Kalimat pertama dari teks Proklamasi merupakan saran Ahmad Soebardjo yang diambil dari rumusan Dokuritsu Junbi Cosakai , sedangkan kalimat terakhir merupakan sumbangan pikiran Mohammad Hatta. Hatta menganggap kalimat pertama hanyalah merupakan pernyataan dari kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri, menurut pendapatnya perlu ditambahkan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan ( transfer of sovereignty ). Maka dihasilkanlah rumusan terakhir dari teks proklamasi itu.br /Setelah kelompok yang menyendiri di ruang makan itu selesai merumuskan teks Proklamasi, kemudian mereka menuju serambi muka untuk menemui hadirin yang berkumpul di ruangan itu. Saat itu, dinihari menjelang subuh. Jam menunjukkan pukul 04.00, Soekarno mulai membuka pertemuan itu dengan membacakan rumusan teks Proklamasi yang masih merupakan konsep. Soebardjo ( 1978:109-110 ) melukiskan suasana ketika itu: “ Sementara teks Proklamasi ditik, kami menggunakan kesempatan untuk mengambil makanan dan minuman dari ruang dapur, yang telah disiapkan sebelumnya oleh tuan rumah kami yang telah pergi ke kamar tidurnya di tingkat atas. Kami belum makan apa-apa, ketika meninggalkan Rengasdengklok. Bulan itu adalah bulan suci Ramadhan dan waktu hampir habis untuk makan sahur, makan terakhir sebelum sembahyang subuh. Setelah kami terima kembali teks yang telah ditik, kami semuanya menuju ke ruang besar di bagian depan rumah. Semua orang berdiri dan tidak ada kursi di dalam ruangan. Saya bercampur dengan beberapa anggota Panitia di tengah-tengah ruangan. Sukarni berdiri di samping saya. Hatta berdiri mendampingi Sukarno menghadap para hadirin . Waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi tanggal 17 Agustus 1945, pada saat Soekarno membuka pertemuan dini hari itu dengan beberapa patah kata.br /“Keadaan yang mendesak telah memaksa kita semua mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Rancangan teks telah siap dibacakan di hadapan saudara-saudara dan saya harapkan benar bahwa saudara-saudara sekalian dapat menyetujuinya sehingga kita dapat berjalan terus dan menyelesaikan pekerjaan kita sebelum fajar menyingsing“. Kepada mereka yang hadir, Soekarno menyarankan agar bersama-sama menandatangani naskah proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia . Saran itu diperkuat oleh Mohammad Hatta dengan mengambil contoh pada “Declaration of Independence ” Amerika Serikat. Usul itu ditentang oleh pihak pemuda yang tidak setuju kalau tokoh-tokoh golongan tua yang disebutnya “budak-budak Jepang” turut menandatangani naskah proklamasi. Sukarni mengusulkan agar penandatangan naskah proklamasi itu cukup dua orang saja, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia . Usul Sukarni itu diterima oleh hadirin.br /Naskah yang sudah diketik oleh Sajuti Melik, segera ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Persoalan timbul mengenai bagaimana Proklamasi itu harus diumumkan kepada rakyat di seluruh Indonesia , dan juga ke seluruh pelosok dunia. Di mana dan dengan cara bagaimana hal ini harus diselenggarakan? Menurut Soebardjo ( 1978:113 ), Sukarni kemudian memberitahukan bahwa rakyat Jakarta dan sekitarnya, telah diserukan untuk datang berbondong-bondong ke lapangan IKADA pada tanggal 17 Agustus untuk mendengarkan Proklamasi Kemerdekaan. Akan tetapi Soekarno menolak saran Sukarni. ” Tidak ,” kata Soekarno, ” lebih baik dilakukan di tempat kediaman saya di Pegangsaan Timur. Pekarangan di depan rumah cukup luas untuk ratusan orang. Untuk apa kita harus memancing-mancing insiden ? Lapangan IKADA adalah lapangan umum. Suatu rapat umum, tanpa diatur sebelumnya dengan penguasa-penguasa militer, mungkin akan menimbulkan salah faham. Suatu bentrokan kekerasan antara rakyat dan penguasa militer yang akan membubarkan rapat umum tersebut, mungkin akan terjadi. Karena itu, saya minta saudara sekalian untuk hadir di Pegangsaan Timur 56 sekitar pukul 10.00 pagi .” Demikianlah keputusan terakhir dari pertemuan itu.br /Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesiabr /Hari Jumat di bulan Ramadhan, pukul 05.00 pagi, fajar 17 Agustus 1945 memancar di ufuk timur. Embun pagi masih menggelantung di tepian daun. Para pemimpin bangsa dan para tokoh pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda, dengan diliputi kebanggaan setelah merumuskan teks Proklamasi hingga dinihari. Mereka, telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia hari itu di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, pada pukul 10.00 pagi. Bung Hatta sempat berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor-kantor berita, untuk memperbanyak naskah proklamasi dan menyebarkannya ke seluruh dunia ( Hatta, 1970:53 ).br /Menjelang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan, suasana di Jalan Pegangsaan Timur 56 cukup sibuk. Wakil Walikota, Soewirjo, memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti mikrofon dan beberapa pengeras suara. Sedangkan Sudiro memerintahkan kepada S. Suhud untuk mempersiapkan satu tiang bendera. Karena situasi yang tegang, Suhud tidak ingat bahwa di depan rumah Soekarno itu, masih ada dua tiang bendera dari besi yang tidak digunakan. Malahan ia mencari sebatang bambu yang berada di belakang rumah. Bambu itu dibersihkan dan diberi tali. Lalu ditanam beberapa langkah saja dari teras rumah. Bendera yang dijahit dengan tangan oleh Nyonya Fatmawati Soekarno sudah disiapkan. Bentuk dan ukuran bendera itu tidak standar, karena kainnya berukuran tidak sempurna. Memang, kain itu awalnya tidak disiapkan untuk bendera.br /Sementara itu, rakyat yang telah mengetahui akan dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan telah berkumpul. Rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda dan rakyat yang berbaris teratur. Beberapa orang tampak gelisah, khawatir akan adanya pengacauan dari pihak Jepang. Matahari semakin tinggi, Proklamasi belum juga dimulai. Waktu itu Soekarno terserang sakit, malamnya panas dingin terus menerus dan baru tidur setelah selesai merumuskan teks Proklamasi. Para undangan telah banyak berdatangan, rakyat yang telah menunggu sejak pagi, mulai tidak sabar lagi. Mereka yang diliputi suasana tegang berkeinginan keras agar Proklamasi segera dilakukan. Para pemuda yang tidak sabar, mulai mendesak Bung Karno untuk segera membacakan teks Proklamasi. Namun, Bung Karno tidak mau membacakan teks Proklamasi tanpa kehadiran Mohammad Hatta. Lima menit sebelum acara dimulai, Mohammad Hatta datang dengan pakaian putih-putih dan langsung menuju kamar Soekarno. Sambil menyambut kedatangan Mohammad Hatta, Bung Karno bangkit dari tempat tidurnya, lalu berpakaian. Ia juga mengenakan stelan putih-putih. Kemudian keduanya menuju tempat upacara.br /Marwati Djoened Poesponegoro ( 1984:92-94 ) melukiskan upacara pembacaan teks Proklamasi itu. Upacara itu berlangsung sederhana saja. Tanpa protokol. Latief Hendraningrat, salah seorang anggota PETA, segera memberi aba-aba kepada seluruh barisan pemuda yang telah menunggu sejak pagi untuk berdiri. Serentak semua berdiri tegak dengan sikap sempurna. Latief kemudian mempersilahkan Soekarno dan Mohammad Hatta maju beberapa langkah mendekati mikrofon. Dengan suara mantap dan jelas, Soekarno mengucapkan pidato pendahuluan singkat sebelum membacakan teks proklamasi.br / br /“Saudara-saudara sekalian ! saya telah minta saudara hadir di sini, untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya. Tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri. Tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia , permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.br /Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami: PROKLAMASI; Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia . Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta , 17 Agustus 1945. Atas nama bangsa Indonesia Soekarno/Hatta.br /Demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun Negara kita! Negara Merdeka. Negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu“. ( Koesnodiprojo, 1951 ).br /Acara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir dari serambi muka, lebih kurang dua meter di depan tiang. Ketika S. K. Trimurti diminta maju untuk mengibarkan bendera, dia menolak: ” lebih baik seorang prajurit ,” katanya. Tanpa ada yang menyuruh, Latief Hendraningrat yang berseragam PETA berwarna hijau dekil maju ke dekat tiang bendera. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatnya pada tali dibantu oleh Latief Hendraningrat.br / br /Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa ada yang memimpin, para hadirin dengan spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bendera dikerek dengan lambat sekali, untuk menyesuaikan dengan irama lagu Indonesia Raya yang cukup panjang. Seusai pengibaran bendera, dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.br /Setelah upacara pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, Lasmidjah Hardi ( 1984:77 ) mengemukakan bahwa ada sepasukan barisan pelopor yang berjumlah kurang lebih 100 orang di bawah pimpinan S. Brata, memasuki halaman rumah Soekarno. Mereka datang terlambat. Dengan suara lantang penuh kecewa S. Brata meminta agar Bung Karno membacakan Proklamasi sekali lagi. Mendengar teriakan itu Bung Karno tidak sampai hati, ia keluar dari kamarnya. Di depan corong mikrofon ia menjelaskan bahwa Proklamasi hanya diucapkan satu kali dan berlaku untuk selama-lamanya. Mendengar keterangan itu Brata belum merasa puas, ia meminta agar Bung Karno memberi amanat singkat. Kali ini permintaannya dipenuhi. Selesai upacara itu rakyat masih belum mau beranjak, beberapa anggota Barisan Pelopor masih duduk-duduk bergerombol di depan kamar Bung Karno.br /Tidak lama setelah Bung Hatta pulang, menurut Lasmidjah Hardi (1984:79) datang tiga orang pembesar Jepang. Mereka diperintahkan menunggu di ruang belakang, tanpa diberi kursi. Sudiro sudah dapat menerka, untuk apa mereka datang. Para anggota Barisan Pelopor mulai mengepungnya. Bung Karno sudah memakai piyama ketika Sudiro masuk, sehingga terpaksa berpakaian lagi. Kemudian terjadi dialog antara utusan Jepang dengan Bung Karno: ” Kami diutus oleh Gunseikan Kakka, datang kemari untuk melarang Soekarno mengucapkan Proklamasi .” ” Proklamasi sudah saya ucapkan,” jawab Bung Karno dengan tenang. ” Sudahkah ?” tanya utusan Jepang itu keheranan. ” Ya, sudah !” jawab Bung Karno. Di sekeliling utusan Jepang itu, mata para pemuda melotot dan tangan mereka sudah diletakkan di atas golok masing-masing. Melihat kondisi seperti itu, orang-orang Jepang itu pun segera pamit. Sementara itu, Latief Hendraningrat tercenung memikirkan kelalaiannya. Karena dicekam suasana tegang, ia lupa menelpon Soetarto dari PFN untuk mendokumentasikan peristiwa itu. Untung ada Frans Mendur dari IPPHOS yang plat filmnya tinggal tiga lembar ( saat itu belum ada rol film ). Sehingga dari seluruh peristiwa bersejarah itu, dokumentasinya hanya ada 3 ( tiga ) ; yakni sewaktu Bung Karno membacakan teks Proklamasi, pada saat pengibaran bendera, dan sebagian foto hadirin yang menyaksikan peristiwa yang sangat bersejarah itu.br /br /Begitulah sedikit cerita masa lalu yang biasa di kenal dengan sejarah bangsa Indonesia sampai mencapai puncak kemerdekaan, semoga kita bisa memahami perjuangan putra bangsa dan bisa menjadi penerus yang tak kalahnya dengan pahlawan yang terdahulu. Bangkit pemuda Indonesia, tangan mu adalah persatuan Indonesia, Kaki mu adalah pergerakan Indonesia untuk melangkah lebih maju, pikiran mu adalah penentu tanah air di mata dunia.br / /span

12 Read More


Latar belakang article ini sebenarnya karena diriku di kasih tugas kuliah PTI ma pak Beni kali in membahas tentang CMS.

Pertanyaan pertama yang mungkin muncul di benak seseorang ketika mendengar serangkaian kata Sistem manajemen konten (Inggris: content management System, disingkat CMS) adalah, apakah sebenarnya Content Management System itu? Nah, dalam kesempatan ini saya akan berusaha menerangkan pengertian CMS ditinjau dari berbagai segi.

Secara umum CMS dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Seperti yang kita ketahui, ‘contents’ merupakan salah satu urat nadi dari kehidupan sebuah website. Tanpa ‘contents’ dapat dipastikan tidak ada website. Sebuah website yang dikelola dengan baik pasti akan selalu berusaha menampilkan ‘contents’ terbaru bagi para pengunjungnya. Lalu apa yang dimaksud dengan ‘content’ sebenarnya? Pada dasarnya ‘content’ adalah sebuah unit informasi yang digunakan untuk membentuk sebuah halaman di website. Dapat terdiri dari apa saja; teks, gambar, video, suara, dan lain sebagainya. Harap dibedakan juga antara sebuah ‘content’ dengan sebuah dokumen. Dua hal yang serupa tapi tidak sama.

Dari ‘contents’ yang sudah ada tadi, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah website. Untuk memudahkan pekerjaan, sering kali aturan-aturan dan proses kerja pun dibuat antara seorang webmaster yang lebih memperhatikan sisi teknis dan penampilan dari website dengan seorang penulis/editor yang menyumbangkan ‘contents’ untuk website. Dalam arti kata lain, manajemen terhadap ‘contents’ yang akan ditampilkan. Baik webmaster maupun penulis/editor dapat membuat, mengedit, mengatur dan mempublikasikan sebuah ‘content’ dalam framework/sistem yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Framework atau sistem, tempat di mana ‘contents’ itu diletakkan menfasilitasi ‘perkakas-perkakas’ yang dibutuhkan untuk menjaga konsistensi proses pembuatan halaman-halaman di website secara efisien dan efektif.

Bila semua informasi diatas kita gabung menjadi satu, dapatlah disimpulkan, CMS adalah sebuah sistem yang memudahkan proses penciptaan sebuah website dinamis yang kaya akan ‘contents’, dengan memberikan kemudahan kepada penulis/editor untuk menambah, memperbaharui dan menghapus ‘content’ yang ada tanpa campur tangan langsung dari webmaster. Sebuah CMS akan membedakan ‘contents’ dari desain, memelihara konsistensi tampilan dan memudahkan pemanfaatan ‘contents’ untuk berbagai keperluan. Dengan menyimpan data di satu tempat, mengontrol hak akses dan alur kerja memperbesar kesempatan pemakai berpartisipasi dalam pengembangan website anda. Terlebih lagi bila website tersebut terus berkembang dan memiliki kompleksitas tinggi. Tentunya, semua bantuan akan sangat diharapkan, bukan begitu

Sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:

1. Aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
2. Aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA]).

Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk memenej pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situs Web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan.

Berikut dibawah ini pemanfaatan CMS:

• Website perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas.
• Portal
• Galeri foto
• Aplikasi E-Commerce.
• Mengelola website pribadi / blog.
• Dan lain-lain.

Salah satu perangkat lunak Content Management System yang dikenal luas yaitu MediaWiki, perangkat lunak yang dipakai di Wikipedia dan proyek-proyek sejenis
Sedikit beralih ke beberapa waktu lalu, ketika website dibuat hanya oleh seseorang webmaster saja, cukup mudah untuk membuat beberapa halaman website statis. Seiring berjalannya waktu fungsi website berkembang menjadi fasilitas untuk menampilkan brosur elektronik dan menyebabkan meningkatnya penggunaan intranet, ekstranet juga internet. Pertukaran informasi internal dan eksternal organisasi telah mengubah wajah dunia internet sejak itu.
Teknologi dan metode lama untuk membangun halaman web tidak hanya menghabiskan banyak waktu tetapi juga tidak efisien dan memakan biaya yang besar. Contohnya, mengubah kata pada halaman web dengan metode lama harus dilakukan oleh seseorang yang mengerti HTML. Proses ini bukan hanya menghambat seluruh pembuatan informasi dan isi oleh webmaster tapi juga tidak efektif karena banyak waktu yang terbuang. Bandingkan dengan CMS yang dapat mengubah apapun hanya melalui halaman administrator.

Keinginan meningkatkan jumlah informasi dalam website dan kebutuhan untuk menggabungkan sistem menjadi lebih besar dan kompleks kedalam proses web publishing telah mengubah situasi ini menjadi suatu kesimpulan bahwa pengelola website tidak lagi dapat menampung permintaan yang terus meningkat. Mereka akan kewalahan dengan permintaan yang tiada habisnya.

Situasi ini tidak berbeda jauh dengan keadaan di tahun 60-an ketika kita masih menggunakan mesin ketik untuk membuat dokumen. Kenyataannya setelah itu menyebabkan dibuatnya sistem pengolah kata. Dengan situasi yang sama, akhirnya banyak yang menyadari bahwa CMS medatangkan banya keuntungan. Perusahaan yang tidak memilih untuk mempelajari teknologi baru ini akan menyesal dan ketinggalan (sama seperti dulu ketika banyak yang enggan mempelajari sistem pengolah kata dibanding menggunakan mesin ketik manual).

Websitenya akan menjadi terhambat, ketinggalan berita dan jarang ter-update. Efeknya terlihat ketika pengunjung tidak lagi mau mengakses website dengan informasi yang sama. Dunia insan Webmaster atau tim website menjadi alternatif cara untuk mememasukkan informasi kedalam website.

Setelah kita tahu sedikit keuntungan dari CMS, sekarang saya mencoba sedikit menjelaskan manfaat dari CMS tersebut, Beberapa manfaat dari penggunaan CMS dapat dijabarkan sebagai berikut:



  • Manajemen data


Ini merupakan fungsi utama dari CMS. Semua data/informasi baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik. Suatu waktu data/informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti XML, HMTL, PDF, dll., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan terhadap data/informasi. Untuk menggunakan CMS biasanya pengetahuan tentang bahasa pemrograman tidaklah terlalu dibutuhkan, karena semua proses berjalan dengan otomatis (WYSIWYG). Begitupula dengan proses ‘update’, dapat dilakukan dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran informasi yang ditampilkan.



  • Mengatur siklus hidup website


Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu penampilan dan lokasi penampilan di website. Tak jarang sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh editor sehingga dijamin kevaliditasannya.
Mendukung web templating dan standarisasi
Setiap halaman website yang dihasilkan berasal dari template yang telah terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi dari tampilan secara keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi website. Bila isi telah tersedia, maka proses publikasi dapat berjalan dengan mudah karena sudah ada template sebelumnya. Beberapa bagian dari website biasanya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk memberikan standarisasi kepada seluruh bagian dari website.



  • Personalisasi website


Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses personalisasi dapat berjalan dengan mudah.



  • Sindikasi


Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain. Format data yang didukung juga cukup variatif mulai dari rss, rdf, xml hingga ‘backend scripting’. Sama halnya dengan personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain telah dibuat terpisah.



  • Akuntabilitas


Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada para penggunanya, data/informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi di website dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera.

CMS pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam berbagai kondisi, seperti untuk:

a. Mengelola website pribadi.
b. Mengelola website perusahaan/bisnis.
c. Portal atau website komunitas.
d. Galeri foto, dan lain sebagainya.
e. Forum.
f. Aplikasi E-Commerce.
g. Dan lain-lain.

Setelah kita mengetahui apa itu CMS, keuntungan dan manfatnya, masuk pada bahasan terakhir artikel ini ,saya akan ,mencoba memberikan sedikit tips bagaimana cara memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda sekaligus memperoleh manfaat yang optimal darinya.

1. Kenalilah terlebih dahulu tujuan dan target yang hendak dicapai dengan penerapan CMS beserta strategi-strategi yang dibutuhkan. Bila dapat ajaklah semua pihak yang berkepentingan untuk bermusyawarah bersama. Kemudian rumuskanlah di atas kertas dan usahakan memiliki proyeksi yang jauh ke depan.

2. Mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan yang anda miliki secara organisatoris, seperti berapa jumlah penulis/editor/pengguna yang ada, lokasi geografis dari pengguna, kemampuan teknis yang dikuasai, jenis isi yang akan dipublikasikan, dan lain sebagainya. Perlu diingat juga, setiap orang memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Cobalah untuk mencari jalan tengah guna menjembatani perbedaan ini.

3. Menjabarkan kebutuhan teknis yang diinginkan dan yang telah dimiliki, serta waktu yang dialokasikan untuk mengelola CMS. Yang termasuk di sini antara lain berapa jumlah personal IT yang bekerja di organisasi anda beserta keahlian yang dikuasai, hardware dan software yang dimiliki, dan lain sebagainya.

4. Sebuah prinsip yang harus diperhatikan untuk dua poin di atas, ‘lebih baik lebih dari pada kurang’. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diduga di masa yang akan datang.

5. Menentukan jumlah biaya yang akan dikeluarkan. Jangan sampai besar pasak daripada tiang nantinya.

6. Setelah tujuan, strategi dan kebutuhan baik secara organisatoris maupun teknis telah teridentifikasi dengan baik, inilah saatnya untuk menentukan jenis CMS apa yang akan dipakai. Saat ini terdapat dua jenis CMS di pasaran, CMS Komersial dan CMS Open Source

7. Pilihlah CMS yang paling dapat memenuhi semua kriteria yang telah anda tentukan sebelumnya. Tentunya setelah disesuaikan dengan kemampuan finansial anda, mengingat implementasi dari CMS bukanlah suatu hal yang murah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

• Mengadakan tender, undanglah penyedia CMS yang anda minati untuk mengikuti tender dan minta mereka memberikan penawaran terbaiknya kepada anda sebagai bahan pertimbangan.
• Melalui demonstrasi langsung dari produk CMS yang ada di pasaran. Dari sini anda dapat melihat dengan mata kepala sendiri, produk mana yang terbaik bagi anda.
• Berdasarkan survey yang dilakukan oleh organisasi profesional independen/konsultan CMS. Secara periodik mereka menyusun daftar CMS beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga memudahkan anda mengadakan seleksi tanpa harus berhubungan langsung dengan para penyedia CMS yang terdapat di daftar tersebut.
• Melalui search engine, mailing list, atau dari mulut ke mulut. Metode ini merupakan metode yang paling mudah untuk dilakukan dan juga tidak mahal. Kekurangannya adalah informasi yang anda peroleh bisa jadi kurang lengkap atau tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Jadi adakan juga pemeriksaan silang, bila dibutuhkan.

8. Bila anda memilih CMS komersial, perhatikan bahwa anda membeli lisensi yang sesuai dengan kondisi organisasi anda. Tidak kurang dan tidak pula berlebihan. Pergunakanlah pelayanan purna jual dari penyedia CMS anda sebaik mungkin, karena dengan demikian biaya yang telah anda keluarkan dapat berbanding lurus dengan hasil yang diperoleh. Mintalah selalu garansi terhadap produk yang dibeli.

9. Bila anda memilih untuk menggunakan CMS Open Source, perlu disadari bahwa untuk jenis CMS yang satu ini tidak menyediakan pelayanan purna jual seperti halnya CMS komersial. Jadi setiap kali ada permasalahan dalam implementasinya, anda diharapkan dapat mencari jalan keluarnya sendiri. Atau dengan mengunjungi berbagai forum yang telah disediakan. Singkat kata, untuk menggunakan CMS Open Source terkadang membutuhkan usaha lebih keras dan memakan waktu yang banyak. Tapi semuanya dikembalikan kepada anda sendiri sebagai pengguna.

10. Setelah CMS terimplementasi dengan baik, usahakanlah secara periodik memperbaharui software CMS yang anda pakai, dengan demikian dapat menjamin kemutakhiran software dan anda dapat menikmati semua feature yang ditawarkan dengan baik.


3 , , Read More

Berdasarkan Surat dari Sekda Pem Prov Sumbar N0. 005/298/P-ML/BPDL-2008 Perihal Peserta Temu Wicara tertanggal (29/4 ) ditujukan kepada Bupati/Walikota se Sumbar, bahwa Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Tingkat Prov Sumbar dan menindaklanjuti surat Sekretaris Menteri Negara Lingkungan Hidup N0. B-2014/SES/;H/03/2008. tanggal 19 Maret 2008 perihal Tema Peringatan Hari Lingkungan Hidup se–Dunia Tahun 2008 mengangkat tema“ CO2 KICK THE HABIT, TOWARD LOW ECONOMY ( UBAH PERILAKU DAN CEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN )”. Untuk tingkat Sumbar memperingati Hari Lingkungan Hidup ( HLH ) tahun 2008, dipusatkan di Kelurahan Gantiang Kec Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang yang akan dilaksanakanspan class="fullpost" Rabu ( 11/6 )br /Didalam peringatan HLH tahun 2008 juga diisi berbagai kegiatan antara lain, Temu Wicara antara peserta dengan Menteri Negara Lingkungan Hidup ( tentatif ) Gubernur Sumbar Walikota Padang Panjang 10 – 11 Juni 2008, Para peserta terdiri dari kelompok masyarakat/individu yang peduli terhadap lingkungan hidup dan utusan ninik mamak Kab/Kota se Sumbar dan para peserta Temu Wicara menginap di Hotel Pangeran Padang Panjang.br /Dari Kab Sijunjung yang mendapat undangan dari Sekda Prov Sumbar Drs. H. Yohanes Dahlan , Priyono ( Tokoh Penyelamat Lingkungan ) dan wartawan Iskandar ( mantan Walinagari Paru tahun 2007 dan ketua Kelompok Peduli Hutan nagari Paru yang mendapatkan Anugerah Kalpataru tingkat Nasional 2007 ),Nofrialdi dari LSM Batu Gando dan Walinagari Paru Japris. Temu Wicara juga diikuti kelompok Ninik Mamak, Pemuda, LSM Lingkungan Hidup dari kota Padang Panjang.br /Konfirmasi kesedian peserta dari masing-masing daerah untuk hadir mengikuti temu wicara sudah diterima (29/5 ) di Kantor Bapedalda Prov Sumbar Jl. Khatib Sulaiman No.22 Padang, Telp. 0751 – 7055231,Fax 0751 – 445232, atau memnghubungi Sdr. Firman Abdullah ( 0813.63 410 682 ) DAN Sdri. Raden Rina Ariani ( o813. 63 427 163 )./span

0 Read More

a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGb1ncaCAwmOXZz428i-GfXJtgpuHSf4EroPCDR8NuOBBeMHng6IhkvDysByCENT4o8_6WECbC083GjUkw5pHlKGukYxu8sdsLYQDYPigDDzIXUNuWNAPuey3eSsaA8mG96pwkFUzZnDc/s1600-h/Untitled-1.jpg"img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGb1ncaCAwmOXZz428i-GfXJtgpuHSf4EroPCDR8NuOBBeMHng6IhkvDysByCENT4o8_6WECbC083GjUkw5pHlKGukYxu8sdsLYQDYPigDDzIXUNuWNAPuey3eSsaA8mG96pwkFUzZnDc/s320/Untitled-1.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5244026376337038930" //abr /Memuncaki Everest tanpa doping oksigen adalah prestasi lain. Hanya ada segelintir orang yang sanggup melakoni petualangan berisiko tinggi itu. Tipisnya kadar oksigen menyebabkan para pendaki terpaksa mengandalkan bantuan tabung oksigen untuk menggapai puncak. Mereka khawatir dengan gangguan kesehatan yang muncul bila nekat tak memakai tambahan oksigen.br /br /Salah satu kunci kesuksesan Sir Edmund Hillary meraih titik tertinggi dunia: 8.848 meter (29,035 feet) bersama Tenzing Norgay adalah bantuan tabung oksigen. Sejak awal, tim ekspedisi ini tak mengharamkan pemakaian bantuan doping itu. Sebab pada ekspedisi yang digelar pada 13 April – 3 Juni 1953 memang bertujuan untuk mengantar orang pertama yang memuncaki Everest. Sebelumnya, beragam ekspedisi sudah digelar namun selalu berujung dengan kegagalan.br /Pendakian gunung tinggi dunia – terutama di atas 8.000 meter – tanpa bantuan tabung oksigen sempat menjadi kontroversi. Usaha pertama mencapai puncak Everest tanpa doping tabung oksigen sudah dimulai George Mallory. Pendaki Inggris ini menolak memakai tabung oksigen saat melakoni ekpedisi kedua tim Inggris pada April – Juni 1922. Ekspedisi ini gagal mengantarkan para pendaki meraih puncak. Tanpa oksigen, Mallory sanggup mencapai ketinggian 27.000 feet sedang rekannya yang memakai tabung oksigen hanya meraih 300 feet di atas Mallory.br /Mallory merasa aneh saat mendaki Everest dengan bantuan tabung oksigen – meski dengan doping itu ia mendapat sejumlah keuntungan. Kadar oksigen yang tipis dapat mengganggu kinerja otak sampai menimbulkan halusinasi. Sayang, Mallory tak berumur panjang. Pada ekspedisi tim Inggris ke Everest yang ketiga kalinya, Mallory ditemukan tewas bersama Andrew Irvine. Jenazah kedua pendaki itu ditemukan di dekat puncak pada 8 Juni 1924.br /br /Pendakian Kilatbr /Era tujuh puluhan, wacana pendakian gunung tinggi tanpa oksigen kembali mengemuka. Beberapa pendaki menyatakan pendakian dapat dibilang sukses bila titik tertinggi itu diraih tanpa bantuan oksigen. Gaya pendakian tanpa oksigen dilontarkan dua pendaki anyar – pada saat itu: Reinhold Messner dan Peter Habeler.br /Mereka begitu bersemangat membuktikan, jiwa olahraga dunia pendakian akan lebih terasa bila dijalani tanpa harus mengandalkan tabung oksigen yang digendong di punggung.span class="fullpost"br /Tahun 1974, Messner dan Habeler memanjat dinding utara (North Face) Eiger, Prancis hanya dalam waktu 10 jam. Keduanya berpendapat, kecepatan pendakian berbanding lurus dengan keselamatan diri. Pendakian kilat itu dapat mengurangi ancaman longsor salju (avalanche) dan kemungkinan ditimpa cuaca buruk. Walhasil, perlengkapan pendakian dihitung dengan amat cermat, sebagai usaha mengurangi beban.br /Sukses pemanjatan Eiger makin menambah semangat mereka. Messner dan Habeler terus memacu program latihan yang bertujuan akhir: mengantarkan dua manusia tanpa oksigen dalam pendakian gunung 8.000 meter pada 1975. Latihan yang begitu berat ternyata tak sia-sia.br /Pasangan pendaki legendaris itu memilih Gasherbum I/Hidden Peak (8.068 meter/ 26.470 feet) di Pakistan. Dalam rangkaian 14 gunung tinggi dunia, gunung ini berada di urutan ke sebelas – berdasarkan tinggi puncaknya. Pemuncak pertama adalah Andrew Kaufman dan P. Schoening pada 1958.br /Dengan hanya membawa 12 porter untuk mencapai kemah induk (base camp), Messner dan Habeler sukses menggapai puncak tanpa bantuan oksigen. Hebatnya lagi, mereka pun sukses membuka jalur baru: rute barat laut (northwest route). Dan ingat, rute baru ini bukan cuma untuk jalan naik tetapi juga sekaligus jalur turun.br /br /Sejarah Barubr /Usai pendakian itu, duet handal itu seperti tak sabar menyiapkan petualangan berikutnya. Tekad pun sudah terkepal di tangan: puncak Everest harus dapat ditembus tanpa bantuan oksigen.br /Sejarah itu terjadi pada Mei 1978. Messner dan Habeler mendaki puncak lewat South Col. Mereka mendaki tanpa membawa tenda dan tentu saja, tanpa tabung oksigen. Tantangan alam yang amat berat, mampu dilewati. Selain latihan yang serius, keduanya punya ikatan yang kuat sebagai tim pendaki. Tanpa berbicara, mereka terus mendaki menuju puncak. Kadang-kadang, mereka saling berpandangan, melihat badan dan pikiran masing-masing.br /Sebelumnya, Habeler sempat khawatir dengan serangan oksigen tipis di ketinggian yang dapat berakibat kerusakan otak dan kehilangan memori. Namun, dia dan Messner akhirnya mampu mencapai puncak. Habeler mengaku sangat letih secara fisik, namun hasrat memuncak yang begitu tinggi mampu mengalahkan segala. Karena takut terkena kerusakan otak, Habeler turun ke South Col hanya dalam waktu satu jam saja. Ia meluncur dengan kapak esnya.br /Kisah petualangan pria kelahiran desa Villnos, Italia Selatan 17 September 1944 tak berhenti sampai di situ. Pada tahun yang sama, Messner meraih puncak Nanga Parbat (8.125 meter/26.660 feet) tanpa bekal tabung oksigen. Bagi para pelaku pendakian gunung, prestasi itu seolah tenggelam. Mereka justru penasaran dengan pendakian solo Messner dalam usaha mencapai puncak gunung yang ada di wilayah Pakistan itu. Ia mencapai puncak nomor sembilan hanya dalam waktu 12 hari.br /Merasa dicuekin, dua tahun kemudian Messner kembali menciptakan sensasi. Pada 18-21 Agustus 1980, Messner sukses membuat rekor di Everest: mendaki solo dan tanpa tabung oksigen. Ia mulai mendaki sendiri dari advanced base camp di sisi utara.br /Pada hari ketiga – dengan diliputi keletihan, Messner mampu berdiri di titik 8.848 meter itu. Meraih puncak seorang diri, Messner pun terduduk dan menangis. Hanya itu yang dapat dilakukannya. Saat tiba di kemah, Messner berucap terbata-bata, ”Saya tak dapat mengulanginya lagi. Saya telah mencapai batas kemampuan saya. Dan saya merasa bahagia.”br /Rekor Messner tak berhenti sampai di situ. Pada 17 Oktober 1986, bersama Hans Kamerlander, Messner menerima suguhan secangkir kopi panas di kemah induk Lhotse (8.516 meter). Inilah sambutan yang diberikan kawan-kawan pendaki seusai menjejak puncak nomor empat dunia itu. Sekaligus menobatkan Messner sebagai orang pertama di muka bumi yang sanggup berdiri di 14 puncak dunia.br /Usaha mencapai 14 puncak itu dilakoni Messner selama 16 tahun (1970 – 1986). Ketika menyelesaikan Lhotse usianya sudah mencapai 42 tahun. Dan ia terus memproduksi rekor-rekor baru dalam petualangan. Pada perayaan 50 tahun Everest diraih Hillary dan Norgay, Messner sempat hadir bersama sang istri. Reinhold Messner memang fenomena dalam kisah petualangan dunia./span

4 Read More

diva href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_rk6Ez4KOWLQmmFmYgGzFQffS8UuVddedxnIIj-rqZmAECbfpP60si_T5Ppwboa_52_-n7nL-5FYG4znTBNq3ZGSf9zk6mP4bzDFZh9ffBMZCGfltw76o0zm5FLHRpWAjtI05jGpx1K4/s1600-h/sALAH+SATU+KEKAYAAN+FLORA+DI+KAWASAN+HUTAN+lISUN,+(+Dok+Priyono+)..JPG"img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241361775116152626" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_rk6Ez4KOWLQmmFmYgGzFQffS8UuVddedxnIIj-rqZmAECbfpP60si_T5Ppwboa_52_-n7nL-5FYG4znTBNq3ZGSf9zk6mP4bzDFZh9ffBMZCGfltw76o0zm5FLHRpWAjtI05jGpx1K4/s320/sALAH+SATU+KEKAYAAN+FLORA+DI+KAWASAN+HUTAN+lISUN,+(+Dok+Priyono+)..JPG" border="0" //abr /blockquoteKab Sijunjung, mempunyai iklim basah dengan suhu 21 derajat Celcius 33 derajat Celsius, secara topografi wilayah Kab Sijunjung dimana daratannya terdiri: Daratan Alluvial, Perbukitan Bergelombang dan Perbukitan Terjal dengan ketinggian diatas permukaan laut bervariasi 100 – 1500 m dan tingkat kemiringannya 8 – 26 derajat. Dengan luas 313.040 Km luas hutannya dari pada permukiman penduduk kaya dengan Sumber Daya Alam / Flora sampai Fauna./blockquotebr /Untuk mengetahui sejauh mana kekayaan flora/fauna, maka pada bulan November 2007 Dinas Kehutanan Swl-Sijunjung melakukan Iventarisasi Flor a/Fauna di kawasan hutan lindung Kanagarian Silokek Durian Gadang ( Siduga ) selama 5 hari/ Khusus Tim Flora Fauna melakukan penelitian di Bukit Lahan dan perbukitan di sekitrar Nagari Durian Gadang dan dari hasil penelitian tersebut berhasil didata keklayaan floranya sbg : Tanaman hutan : Kalubang Hijau ( nama local ), Nama Botani - , Genus – Family -. Batang Kundur dan batang arau. Tanaman merambat Zebrina pandula quadric Color dengan ciri khas daunnya punya garis hijau keunguan, merah muda dan putih. Tepi daunnya dan bagian bawah keunguan, memerlukan pencahayaan 400 footcandles,. Temperature pada siang hari 22,5º-27,5 º, tumbuh didaerah lembab yang sedang.br /Spesies anggek hutan Phalainopsis mani’i dan Corna cervi termasuk jenis anggrek bulan tanduk rusa atau Phalainopsis Sumatranda tumbuh epifit, seperti anggrek Vanda Sumatranda. Jenis Aglonema hutan dari keluarga Araceae diketemukan 3 jenis. Caladium by color, juga tumbuh di lereng bukit lahan, tanaman yang masih keluarga Araceae ini banyak diketemukan berbagai jenis. Dari keluarga Polypodiaceae juga diketemukan berbagai jenis, diantaranya Asplenium nidus, asplenium viviparum, termasuk Neprolepis exatata, Neprolepis flufy ruffes.br /Jenis Amorpho palus (Bunga bangkai) juga banyak diketemukan, diantaranya Amorphopalus titanium, Amorphopalus konjek. Juga jenis Begonia sp jenis tanaman indoorse yang tumbuh di lereng-lereng bukit dengan ketinggian 400-700 mdpl banyak ditemukan seperti halnya Philodendrom tanaman yang menjalar menempel di batang kayu ( epifit) ini lebih dari 30 jenis diketemukan, termasuk jenis Matanta dari keluarga Marantaceae.br /Pisang hutan juga banyak diketemukan di sekitar perbukitan daerah Silokek Durian Gadang, andaikata berbuah warna pisangnya bukanlah hijau namun berwarna ungu. Cemara angina satu-satunya keluarga compresus funebris ini diketemukan di lereng bukit lahan. Cemara angina ini, selain daunnya lembut kecil-kecil seperti rambut ikal batang kayunya keras sekali. Untuk dibududayakan dengan bijinya, namun sangatlah sulit timbuh didaerah yang kelembabannya rendah. Tanaman ini termasuk langka perlu dilestarikan dalam program budidaya tanaman langka. Pohon bunga asoka hutan juga diketemukan didaerah lereng bukit dan puncak bukit dengan kelebaban yang sedang, bunganya berwarna orange. Tanaman bunga Kanthil hutan juga diketemukan, bunganya berwarna kuning tumbuh di batangnya yang bisa besar kayunyapun keras, diketemukan diatas air terjun timbalun barangin daerah Silokek.span class="fullpost"br /Berbicara kekayaan Fauna, diketemukan dan dijumpai satwa beruang, rusa,siamang,kera,burung rangkong/enggang, berbagai jetis, kancil/ napu bahasa kampungnya, berbagai jenis kupu-kupu. Termasuk jejak kaki harimau, didaerah bukit Lahan dengan diameter 25 cm. Selain binatang melata seperti ular juga diketemukan kura-kura bunung orang setempat menamakan ( batiang ), hidup di perbukitan dengan kelembaban yang tinggi.a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbzTiBSkfI5DQatAy430L5taZwtvBWdaVu2B8pIwZ4YtEVQypU8iUJo001GlkfxpHoe7050WktUv1qnUVfBV99kWq_Sl_-5rNY49aBB6i2BYGgL_XQeb7M-sTptsQOW8PP7p8Jpdol9z0/s1600-h/DSC00099.jpg"img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241361925792861490" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbzTiBSkfI5DQatAy430L5taZwtvBWdaVu2B8pIwZ4YtEVQypU8iUJo001GlkfxpHoe7050WktUv1qnUVfBV99kWq_Sl_-5rNY49aBB6i2BYGgL_XQeb7M-sTptsQOW8PP7p8Jpdol9z0/s200/DSC00099.jpg" border="0" //abr /Berikut Daftar Inventarisasi Flora/tumbuhan Survei Eko Wisata November 2007:br /1. Kelubang Hijau 2. Kundur 3. Pohon Aara 4. Zebrina 5. Peperomia ( sirih hutan ) 6. Philodendrom 7. Begonia Sp 8. Asplenium Nidus ( jenis paku-pakuan ) 9. Anggrek Phalainopsis mani'i 10. Phalainopsis corna cervi 11. Vandha sumatranda 12. Caladium by color 13. Aglonema 14. Kanthil hutan, Asoka hutan 15. Pisang hutan 16. Kayu banio 17. Kayu Kedondong sisik 18. Kayu Timbalun 19. Jelatang apiu 20. .Rengas hutan 21. Bintungan 22. Alue pandanus hutan 23. Marsawa 24. Laban 25. Rasak 26. Cendawan hutan.br /Demikian hasil inventarisasi Flora/Tumbuhan dalam survai Eko Wisata di daerah Silokek dan Durian Gadang bulan November 2007./div/span

2 Read More

diva href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi23rhyphenhyphenXuTNFpTRNG-n39W5F8T26qfGhjLS5oiz8O3IaFv3tVIYUn48Jh1nz4iqOR-sC71wY2ab7pPWMEd1yE5H5b2DjhsCy3o0cAs-VL8AMbOCqcqleuscTS6ZMtdAf61fNNnmNWih2c4/s1600-h/DSC00002+%5B640x480%5D.JPG"img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241360104230000402" style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi23rhyphenhyphenXuTNFpTRNG-n39W5F8T26qfGhjLS5oiz8O3IaFv3tVIYUn48Jh1nz4iqOR-sC71wY2ab7pPWMEd1yE5H5b2DjhsCy3o0cAs-VL8AMbOCqcqleuscTS6ZMtdAf61fNNnmNWih2c4/s320/DSC00002+%5B640x480%5D.JPG" border="0" //abr /br /divbr /Latar Belakang penulisan “Menggali jejak Romusha Muaro-Sijunjung-Logas Prov Riau” adalah penjabaran sejarah Bangsa Indonesia pada tahun 1941 pertengahan tahun 1942, dimana penjajah bangsa Belanda yang sudah berabad abad menguasai bumi pertiwi ini dan akhirnya takluk dengan bangsa Jepang yang menguasai Republik Indonesia selama 3,5 tahun dan akhirnya pada tahun 1945 Jepangpun kalah dengan pasukan sekutu, kota Nagasaki dan Hirosima menjadi ajang keganasan bom atom oleh pihak sekutu. Selanjutnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali kepangkuan ibu pertiwi dan pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno dan Bung Hatta memploklamirkan kemerdekaan Indonesia.Selama dalam kependudukan Jepang 3,5 tahun kekejaman dan kebiadapan tentara Jepang memang luar biasa, dengan dilakukannya sistim kerja paksa yang lebih dikenal ROMUSHA, bermula direkrut dari pemuda yang masih remaja umur 14-18 tahun. Korban-korban yang dibujuk rayu oleh tentara Jepang terutama dari pulau Jawa, akan di sekolahkan di Pulau Andalas. Tidak taunya dipekerjakan se bagai Romusha membangun lintas jalan kereta api dari Logas Kab Sijunjung Prov Sumbar sampai Logas Prov Riau yang jaraknya 220 kilo meter.Di daerah Ngalau Cigak Nagari Silokek lebih 6000 orang Romusha mati akibat tertimbun batu,sampai 2 bulan bau mayat sangat menyengat hidung. Siang disuruh kerja paksa mengebor tebing dan dipasang dinamit, malam hari para Romusha disuruh kerja lembur, kurang ajarnya tentara Jepang tebing itu diledakkan. `Untuk mengenang kekejaman tentara Jepang dalam pembangunan rel kereta api dari Muaro-Sijunjung Kab Sijunjung sampai ke Logas (Loge) Prov Riau, ribuan Romusha mati akibat kekejaman dan kebiadapan tentara Jepang selama 3,5 tahun tersebut. Salah satu saksi hidup mantan Romusha Suratman kakek berusia 85 tahun berdomisili di Jorong Silukah Kenagarian Durian Gadang Kec Sijunjung, dengan kondisi kesehatannya masih sehat, baik mata masih terang, telinga ju ga belum tuli, Suratman kelahiran Desa Somo Gede Kajoran Kec Wadas Lintang Kab Wonosobo Prov Jawa Tengah sejak umur 18 tahun dibawa oleh tentara Jepang dijadikan Romusha ikut membangun lintas rel kereta api Muaro Sijunjung Kab Sijunjung – Logas Prov Riau. Suratman sudah 67 tahun merindukan keluarganya di kampung halaman sampai saat ini tak pernah menjadi kenyataan. Pasalnya tidak punya uang. Sangat menyedihkan sekali. Potret diri seorang Suratman (85) memang hanya seorang desa yang sangat lugu laki-laki kealahiran Desa Somo Gede Kajoran Kec Wadas Lintang Kab Wonosobo Pov Jawa Tengah itu masa remajanya sangat tampak suram dan harus menanggung beban penderitaan hidup, Ketika umur 18 tahun orang tuanya juga sudah meninggal bersama Dulah (16) teman sekampungnya dibawa oleh tentara Jepang dijadikan Romusha (kerja paksa) ke Sumatera Barat pembuatan lintas rel kereta api dari Muaro Sijunjung Kab Sijunjung sampai Logas Prov Riau. Realitas kehidupan Suratman sampai ke pulau Sumatera sempat diceritakan secara panjang lebar, ketika Suratman sengaja dihadirkan di lokasi Cagar Budaya Lokomotif peninggalan Jepang di Jorong Silukah Nagari Durian Gadang Kec Sijunjung untuk di wanwancarai Priyono Mimbar Minang dan Aldian SCTV, yang di fasilitasi Dinas Parsenibudpora Kab Sijunjung dipercayakan kepada Paldi Mahendra SH. Dari kota Muaro Sijunjung ke lokasi Cagar Budaya Lokomotif peninggalan Jepang jaraknya kurang lebih 12 Km bisa di tempuh baik kendaraan roda dua maupun roda ampat. Jalannya menyelusuri kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Kuantan, dengan pesona alam yang menawan. Bagaimana pak Suratman sampai menjadi Romusha bekerja di daerah Silukah? -Waktu itu umur saya baru 18 tahun bersama Dulah sekitar umur 16 tahun dari kampung langsung dibawa oleh tentara Jepang, alasannya mau di sekolahkan di pulau Andalas. Berangkat dari kota Ambarawa naik kereta api sampai di Jakarta (Tanjung Priuk), lalu menaiki kapal yang penumpangnya ribuan orang dan di kawal ketat oleh tentara Jepang. Selama 20 hari di laut sampailah di pelabuhan Teluk Bayur. Setelah turun dari kapal langsung naik kereta api menuju Muaro Sijunjung perjalanan ditempuh selama 1 Minggu ke daerah Ngalau Cigak Nagari Silokek bersama ribuan orang yang pada umumnya berasal dari P. Jawa dan sebagian di turunkan di daerah Silukah. Saya terkejut bukan di sekolahkan oleh Jepang kenyataannya disuruh kerja paksa menjadi Romusha. Pekerjaan saya waktu itu menebang pohon di pinggiran sungai Batang Kuantan dan dibukit-bukit terjal dinding sungai, meratakan jalan dan memecah batu tebing, tidak kenal waktu baik siang maupun malam. span class="fullpost"Masih terngiang didalam ingattannya Suratman, tebing bukit daerah Ngalau Cigak, a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicl0cUZWxcW4cH7D76bUurE7ea_e-u0DR07TSg_Y34PMMqBsnDeqgXlbOfKohT4RtKm72_cJ40VM67xicHccijiJZUmpLIfREKVCVV1DgVvZE2VCeGZ8Shg8PdPFFOWfj6X_HZiXmImlw/s1600-h/sukirmqan.jpg"img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241360274115389154" style="FLOAT: right; MARGIN: 0px 0px 10px 10px; CURSOR: hand" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicl0cUZWxcW4cH7D76bUurE7ea_e-u0DR07TSg_Y34PMMqBsnDeqgXlbOfKohT4RtKm72_cJ40VM67xicHccijiJZUmpLIfREKVCVV1DgVvZE2VCeGZ8Shg8PdPFFOWfj6X_HZiXmImlw/s200/sukirmqan.jpg" border="0" //adulunya sampai kepinggiran sungai Batang Kuantan. Kalau malam hari kerja lembur, ada yang mengangkut dan memasang rel kereta api, memecah batu dan meratakan jalan. Pada suatu malam saya sudah tak ingat lagi terdengar bunyi ledakan bom diatas tebing, lalu tebing runtuh dengan suara bergemuruh,dengan rasa ketakutan sambil berlarian, saya sempat menyelamatkan diri, namun terdengar pekikan, jeritan dan rintihan kawan-kawan Romusha, tidak bisa dibayangkan kesedihan malam itu, saya penasaran gerangan apa yang terjadi? Pagi harinya sangat terkejut terlihat ribuan mayat berserakan, ada yang tersangkut kaki atau badannya diatas pohon, ada yang kepalanya sampai terpental di ketemukan diatas bukit, bahkan tulang-tulang manusia berserakan di pinggir sungai Batang Kuantan. Sampai 2 bulan lebih masih bau bangkai menyengat hidung. Mayat-mayat yang berserakan, sebagian ada yang dikubur namun banyak yang langsung dihanyutkan ke sungai, semua itu saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, kata Suratman, sambil berlinang airmata, masih tutur Suratman, para Romusha yang mendapatkan jatah mengangkut rel kereta api di panggul , 1 rel 7 orang, andai kata capai atau berhenti, ketahuan oleh tentara Jepang di pukul dan dikurangi orang yang mengangkatnya. Di seberang jembatan Nagari Durian Gadang tempat base- camp para tentara Jepang, ada rumah panggung disitu, diatas untuk para tentara Jepang, di bawah tanpa alas tikar maupun lainnya seperti kandang kambing untuk tidur para Romusha. Kalau masalah makan dan sakit bagai mana? Apakah diobat oleh Jepang? Kalau makan sehari cuma satu kali, tak sampai setengah kobokan cuci tangan, kalau sakit tidak pernah di obat oleh tentara Jepang, cari sendiri obatnya (istilahnya obat kampunglah). Kalau ada yang meninggal Romusha yang lain, sebagian dikuburkan oleh teman-teman Romusha, tetapi kerja tentara Jepang mayat Romusha di hanyutkan ke sungai saja. Di Silukah dulu ada tempat pesanggrahan, itu pusat para pejabat tentara Jepang, di dekat pesanggrahan sebagai tempat penyiksaan, kalau ada Romusha yang ketahuan mencuri makanan karena lapar atau melarikan diri dan ketangkap kembali, lalu di siksa dimandikan dengan air panas mendidih. Bahkan di Silukah ada tempat kuburan masal sekitar 34 Romusha di kubur satu tempat saja. Apakah dalam pekerja paksa itu di pindah-pindahkelokasi? -Memang betul kata Suratman. 1 tahun di daerah Silokek sampai Silukah saya di pindahkan di Lipat Kain Prov Riau, sampai Jepang menyerah kalah dengan Sekutu. Saya masih mengantarpara tentara Jepang ke Pakanbaru sekitar tahun 1945. Setelah menerima surat dari TNI bahwa sudah bebas dari Romusha menetap di Lipat Kain hampir 1 tahun dan akhirnya balik ke daerah Silukah. Kapan pak Suratman berumah tangga? Saya kawin waktu itu umur 40 tahun, mendapat jodoh orang Silukah namanya Si Nem, punya anak 3 orang, Zaenap Ombun dan Zaimar Ombun meninggal, tinggal 2 orang anak, dan saya sudah punya cucu 3 orang cicit 4 orang. Apaklah pak Suratman punya saudara di kampung dan sudah pernah pu- lang?-Sewaktu meninggalkan Desa Somo Gede Kec Wadas Lintang Kab Wonosobibo Karisidenan Kedu Magelang, saya anak nomor dua, yang tua namanya si Rus nomor tiga Karno dan si bungsu bernama Dulah. Yang namanya pulang kampung sudah 67 tahun belum pernah, karena tidak ada uang kerinduan kampung itu ada hanya mimpi yang panjang. Sekarang saya sudah tua, sudah tidak kuat lagi bekerja di kebun menyadap karet, saya tinggal dengan Zaimar menghabiskan masa tuanya. Seandainya pak Suratman diketemukan kembali dengan keluarganya di P.Jawa di jembatani oleh SCTV apakah bersedia? Trima, kasih saya mau, syukur kalau masih ada orang yang mau memperhatikan bekas Romusha yang masih hidup, kata Suratman sambil menitikkan air mata, tanda punya kesedihan yang dalam. Pesan terakhir pak Suratman kepada Pemerintah apa?Saya tidak punya duit, kalau saya sakit bagaimana untuk berobat. Saya ikut berjuang membangun lintas rel kereta api Muaro Sijunjung Kab Sawahlunto-Sijunjung- Logas Prov Riau, namun tidak pernah ada perhatian dari pemerintah,atau dari Negara Jepang sendiri. keluh Suratman. Di Nagari Paru masih hidup bekas Romusha, namanya Turijan (85) masih hidup berasal dari Jawa. Sutarman juga mantan Romusha di Nagari Paru baru meninggal sekitar bulan April lalu, dengan umur kurang lebih 115 tahun. Di Nagari Tanjung Kaliang Kec Kamang Baru ada mantan Romusha yang masih hidup Sukarno (85) masih sehat fisiknya.br /Mantan Wali Nagari Durian Gadang tahun 1969/1973 Abdhulrahman Dt. Bandaro Kayo yang lahir tahun 1930 salah satu saksi hidup kekejaman tentara Jepang terhadap Romusha sempat diwawancarai Mimbar Minang dan Aldian dari SCTV.Sebelum lokomotif yang ada di cagar budaya Jorong Silukah sekarang ini, pada tahun 1944 ada 2 lokomotif yang satunya berwarna hitam. Sebelum datang lokomotif tersebut selang sehari ada pejabat tentara Jepang datang mengendarai lori yang dirubah seperti mobil sedan mengadakan peninjauan. Beberapa hari setelah itu datanglah lokomotif pengankut logistic untuk kebutuhan makan baik tentara Jepang maupun Romusha dan lokomotif yang hitam di lanksir ke Muaro Sijunjung. Menyinggung masalah wanita penghibur khusus bagi pejabat tentara Jepang di Pesanggrahan Silukah di datangkan dari Lipat Kalin namanya Rohana dialah primadonanya. Bahkan ibu saya sendiri nyaris menjadi korban dikejar-kejar oleh tentara Jepang , untung diselamatkan oleh Sonco. Sedangkan untuk pemuas nafsu tentara Jepang lainnya itu diangkut dengan kereta api, ada dari arah Padang dan Riau, sehabis melayani dipulangkan kembali naik kereta api. Ketika ditanya, kenapa rel-rel kereta api saksi sejarah sudah pada raib, itu kan mengkaburkan sejarah, dan sebagai situs sejarah harus dipertahankan tidak boleh dihilangkan. Kata Dt Bandaro Kayo, kejadiannya ada istilah “Jeruk Makan Jeruk”. Pada tahun 1973, PJKA pusat mentenderkan bekas rel kereta api dari Muko-Muko sampai ke Padang Tarok Kec Kamang Baru, tendernya di Jakarta di menangkan oleh PT Wuhan di Tanjung Priok. Sebanyak 8000 batang/ 1200 ton rel kereta api dimana yang tertimbun ya di bongkar oleh si pemenang tender di angkut ke Jakarta. Saya tau persis itu, kebetulan waktu itu saya di pekerjakan oleh PT. Wuhan sebagai Sit Manager pengiriman bongkaran rel kereta api peninggalan zaman Jepang di angkut ke Jakarta, ungkap Dt Bandaro kayo. Kesimpulan; Para mantan Remusha yang masih hidup sekarang ini, yang sudah terpisah puluhan tahun dengan sanak keluarganya seperti Suratman dan lain-lainnya yang kebanyakan dari tanah Jawa, nasibnya sangat menyedihkan. Mau bertemu dengan sanak keluarganya hanya sebuah kerinduan tak pernah menjadi kenyataan sampai tulisan ini diangkat. Kepada pemerintah hendaknya turut pemperhatikan kepada para Romusha ini. Pemerintah setidaknya memperjuangkan nasib Romusha kepada pemerintah Jepang, apakah itu terkucur dana konpensasi/ menyantuni untuk para mantan Romusha, yang sampai sekarang secara psikologis masih trauma akibat kekejaman dan kebiadapan tentara Jepang waktu itu. Bila perlu di beri penghargaan atas jasa-jasanya ikut membangun walaupun kapasitasnya sebagai pekerja paksa zaman penjajahan Jepang.br /Aset cagar sejarah Romusha dari Muko-Muko sampai Padang Tarok yang telah raib, dijual oleh PJKA tahun 1973 pemenangnya tender PT. Wusan di Tanjung Priok Jakarta harus di usut tuntas. Masalahnya ini merupakan aset sejarah, berapa ribuan nyawa melayang untuk mewujudkan lintasan kereta api Muaro-Sijunjung ke Logas Prov Riau. Cagar sejarah tidak bisa dihilangkan, karena merupakan saksi bisu konotasinya punya nilai-nilai histories tak ternilai harganya /div/div/span

57 Read More